Langka, Dua ABK yang Diselamatkan di Perairan Mandalika Ternyata Hari Ini Berulang Tahun Bareng
Dua kru KM Bintang Sinar Rejeki terpaksa mengalami proses opname di RSUD Kartini Jepara setelah mengalami syok akibat kecelakaan
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dua kru KM Bintang Sinar Rejeki terpaksa mengalami proses opname di RSUD Kartini Jepara setelah mengalami syok akibat kecelakaan yang menimpa kapalnya di Perairan Wedung, Demak, Kamis (22/3/2018) kemarin.
Budi Purnomo dan Sutopo, nama dua anak buah kapal (ABK) itu mendapat perawatan intensif di RSUD RA Kartini, Jepara, pada Jumat (23/3/2018) siang ini.
Koordinator Humas Basarnas Jateng Zulhawary Agustianto mengungkapkan, kedua ABK ini akan diobservasi dan dirawat inap semalam.
"Kondisi keduanya sehat dan tidak ada cedera, hanya saja sang anak mengalami syok, dan saat diberi makan tidak nafsu," ujar Zulhawary saat dihubungi Tribunjateng.com, jumat (23/3/2018).
Diberitakan sebelumnya, KM Bintang Sinar Rejeki mengalami mesin mati saat mengangkut 29 ABK.
Kapal itu bertolak dari Pekalongan dan hendak menuju Banyuwangi pada Rabu (21/3) pukul 18.00 WIB lalu.
Dua kru kapal itu Ditemukan Jumat (23/3/2018) sekitar pukul 07.30 WIB pagi tadi.
Proses pencarian keduanya sampai sejauh 40 mil dan berhasil dievakuasi menggunakan tugboat dalam kondisi selamat.
Lebih lanjut, Zulek, sapaan akrabnya menuturkan, saat diselamatkan di Perairan Pulau Mandalika, Jepara, keduanya juga dijemput kru kapal tugboat.
Di luar semua itu, ternyata ada hal spesial dalam penyelamatan dua ABK itu.
Pasalnya, dua ABK itu diselamatkan bertepatan dengan hari lahir keduanya.
"Ternyata istimewa sekali, mereka berdua sama-sama ulang tahun di hari ini, tanggal 23 Maret," ucapnya semangat.
Ia menjelaskan Budi Purnomo dan Sutopo merupakan warga Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Depok, Kabupaten Batang.
Sedangkan, Kepala Basarnas Jawa Tengah, Nor Isrodin menyatakan, kedua kru kapal itu ditemukan dalam kondisi terapung dengan menggunakan jaket pelampung dan jerigen bensin di lautan lepas. (*)