Banjir Rendam Desa Sei Payang Kutai Kartanegara, 250 Ha Tanaman Padi Terancam Gagal Panen
Banjir yang melanda sejumlah desa di kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, tidak hanya merendam bangunan rumah warga, namun juga areal persawahan.
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, KUKAR - Banjir yang melanda sejumlah desa di kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, tidak hanya merendam bangunan rumah warga, namun juga areal persawahan.
Dari data yang dihimpun TRIBUNKALTIM.CO, di lokasi banjir desa Sei Payang, terdapat sekitar 250 Ha lahan sawah di desa tersebut, yang hampir sebagian besar terendam banjir.
Bahkan, pekan ini warga telah siap untuk memanen padi tersebut, namun akibat terendam banjir, banyak padi yang gagal panen.
"Rata-rata warga di sini bertani, dan pekan ini padi siap dipanen, akibat banjir ini bisa gagal panen," ucap Kepala dusun Rempanga, Ramli (40), Sabtu (24/3/2018).
Tak hanya padi yang terancam gagal panen akibat banjir, namun juga disektor peternakan yang terancam tidak dapat membuahkan hasil maksimal, diantaranya ternak ayam, bebek serta sapi.
"Selain tani, warga juga ada yang ternak ayam, bebek dan sapi, itu juga terendam," terangnya.
Selain itu, sejumlah fasilitas umum juga terendam banjir, seperti masjid, mushala, gereja, hingga sekolahan.
"Air mulai naik sejak Jumat (23/3) malam, sesudah hujan yang terjadi hampir seharian, lalu air sungai juga meluap, dampaknya ke pemukiman warga," tuturnya.
Untuk diketahui, ketinggian air telah mencapai atap rumah warga, dengan ketinggian sekitar 4-5 meter.
Dari data sementara yang diperoleh TRIBUNKALTIM.CO di lokasi banjir, terdapat dua desa yang terendam banjir, yakni desa Jembayan Dalam dan desa Sei Payang.
Di desa Jembayan Dalam, terdapat dua RT yang terdampak, yakni RT 1 dan RT 2 yang berada di dusun Lembonang.
Sedangkan di desa Sei Payang, terdapat 20 RT yang terdampak banjir, yang berada di lima dusun, diantaranya dusun Sentuk, dusun Untab, dusun Beroak, dusun Rempanga dan dusun Donomulyo.
Dan, terdapat sekitar 2080 jiwa dari 520 Kepala Keluarga (KK) di desa Sei Payang yang menjadi korban banjir dan harus mengungsi terlebih dahulu. (*)