Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trauma, Keluarga TKI yang Dihukum Mati Tak Mau Kerja di Luar Negeri

Sebelumnya, eksekusi hukuman pancung juga menimpa Siti Zainab, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Mertajasah, Kecamatan Kota

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Trauma, Keluarga TKI yang Dihukum Mati Tak Mau Kerja di Luar Negeri
dailymail
Siti Zainab (44), warga Desa Mertajasah, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, yang dihukum pancung di Arab Saudi. 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Kematian Muchammad Zaini Misrin, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Kebun, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura yang dihukum pancung di Arab Saudi beberapa waktu lalu, meninggalkan trauma bagi keluarganya.

Trauma ini juga mendera keluarga TKI lainnya yang menerima hukuman serupa di luar negeri.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Provinsi Jawa Timur, sedikitnya ada 14 TKI asal Jatim yang berkerja di Arab Saudi menunggu eksekusi hukuman mati.

Baca: Ali, Sosok Misterius yang Beri Uang Rp 4,5 Miliar ke Mujiono yang Tak Pernah Pakai HP

Baca: Mujiono Syok Sekaligus Malu Sekardus Uang yang Dibawa ke Bank Ternyata Palsu, Ngaku Korban Penipuan

Para pahlawan devisa itu terjerat berbagai persoalan hukum selama bekerja di Arab Saudi.

Sebelumnya, eksekusi hukuman pancung juga menimpa Siti Zainab, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Mertajasah, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan.

Berita Rekomendasi

Hukuman mati itu hingga kini masih menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.

Seperti almarhum M Zaini, sosok Zainab juga dianggap sebagai pahlawan keluarga.

Mereka bekerja di luar negeri memang untuk menghidupi keluarganya.

Namun, pada pertengahan April 2015 Siti Zainab menerima eksekusi hukuman pancung karena dituduh membunuh majikannya.

“Waktu itu mamak sempat cerita di telpon kalau mamak tidak pernah melakukan pembunuhan,” kata Moh Syaifuidin, anak pertama Siti Zainab, pekan lalu.

Pria yang kini bekerja membantu kakak sepupunya berjualan sate di wisata religi Masjid Syaichona Cholil Bangkalan ini bercerita, saat itu ibunya tiba-tiba dijambak rambutnya dari belakang dan dicekik lehernya.

Ibunya pun membela diri dengan mengambil apa saja yang ada didekatnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas