Germo Prostitusi Online Blak-Blakan, Oknum Penjabat Aceh Doyan yang Putih dan Bersih
Andre mengaku, pernah berwara-wiri dari satu hotel ke hotel yang lain, bukan hanya hotel yang dia pakai saat diciduk polisi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Prostitusi online yang berhasil dibongkar personel Polresta Banda Aceh di sebuah hotel di Jalan Soekarno-Hatta, Aceh Besar, Rabu (21/3) malam, menambah daftar jaringan prostitusi online di seputaran ibu kota, Banda Aceh dan Aceh Besar.
Setidaknya ini jaringan prostitusi online kedua yang berhasil diungkap aparat kepolisian selama enam bulan terakhir.
Sebelumnya, pada 22 Oktober 2017, aparat kepolisian juga berhasil membekuk seorang germo dan sejumlah wanita pesanan di salah satu hotel di Banda Aceh.
Sama seperti sebelumnya, kali ini polisi juga berhasil menciduk germo atau mucikari bersama tujuh wanita, adalah MRS alias Andre (28) sang germo yang telah menjalankan bisnis syahwat berbasis online sejak tiga tahun terakhir.
Kemarin, atas izin Kapolresta Banda Aceh, AKBP Trisno Riyanto, Serambi bersama tiga media lainnya diberi kesempatan untuk mewawancarai langsung Andre di ruang Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polresta Banda Aceh, Ipda Septia Intan Putri STK. Kepada awak media, Andre sedikit blak-blakan tentang bisnis syahwat yang telah dia jalani itu.
Andre mengungkap beberapa fakta terkait bisnisnya tersebut, salah satunya soal pelanggan yang sering mengorder wanita-wanita kepadanya.
Ternyata, Andre memiliki seabrek pelanggan dari berbagai kalangan di Banda Aceh.
“Kalau mahasiswa sekali-kali aja, pengusaha iya, semua kalangan ada,” kata Andre.
Baca: Prostitusi Online di Surabaya Libatkan Anak
Andre juga membeberkan, para pejabat atau birokrat sekalipun, pernah menjadi pelanggannya, mereka ikut memesan wanita-wanita kepada Andre untuk memenuhi syahwat sesaat.
“Ada itu sudah lama, 2016 gitulah,” katanya.
Ditanya lebih detail pejabat mana yang dia maksudkan atau pejabat mana yang sering menjadi pelanggannya, Andre enggan menjawabnya.
Dia mengaku, tidak terlalu tahu detail terkait pekerjaannya di mana, yang jelas Andre mengaku bahwa ada pejabat yang menjadi pelanggannya.
“Iya ada, nggak sering, tapi ada. Kapan dia ada waktu senggang, tiga atau empat kali,” katanya.