Ini Tujuh Fakta Miris di Balik Tragedi Api Teluk Balikpapan
Warga sempat cemas kobaran api meluas. Apalagi posisinya tak jauh dari objek vital nasional, yaitu kilang minyak milik PT Pertamina (Persero).
Editor: Eko Sutriyanto
Adi (21), salah seorang motoris yang ikut mengevakuasi ABK, mengatakan dirinya melihat belasan ABK melompat ke laut dengan pelampung melingkar di badannya.
Para ABK asal Tiongkok tersebut langsung dibawa ke pos polisi pelabuhan speedboat Kampung Baru.
"Kata kaptennya 20 awak. Ini yang bisa kita evakuasi 18 orang. Dua orang yang hilang," kata Adi kepada TribunKaltim.co, Sabtu (31/3/2018) siang.
Satu ABK dilaporkan mengalami luka bakar serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit Terdekat.
"Bagian belakang kapal sempat dilalap api. Satu orang luka bakar," kata Adi.
6. Nasib Kapal Perusahaan Rahmad Mas'ud
Enam kapal tangker milik PT Cindara Pratama Lines (CPL) dievakuasi menyusul insiden kobaran api di kawasan Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3/2018).
Manager Operasi PT CPL, Hari Satriyo Puspito, mengatakan pihaknya langsung bergerak cepat saat mengetahui kabar tersebut.
Informasi yang diterimanya memberitahukan ada dugaan pipa minyak Penajam-Balikpapan yang bocor.
"Kami sudah terima infonya tadi 31 Maret 2018 jam empat pagi. Kami langsung evakuasikan kapal-kapal kami," ungkap Satriyo.
Sebelumnya beredar informasi bahwa salah satu kapal milik PT CPL ikut terbakar namun hal ini langsung dibantah pihak perusahaan.
"Enam kapal kami (CPL) sudah disuruh menjauh. Sekitar dua mil dari lokasi kebocoran pipa," kata Satriyo.
PT Cindara Pratama Lines (CPL) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran dan perniagaan, termasuk pelayaran pengiriman minyak.
Perusahaan ini diketahui milik H Rahmad Mas'ud, yang kini menjabat Plt Wali Kota Balikpapan.