Ini Tujuh Fakta Miris di Balik Tragedi Api Teluk Balikpapan
Warga sempat cemas kobaran api meluas. Apalagi posisinya tak jauh dari objek vital nasional, yaitu kilang minyak milik PT Pertamina (Persero).
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Kobaran api yang menjulang tinggi di wilayah perairan Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3/2018) siang, benar-benar mengejutkan banyak orang.
Warga yang bermukim di wilayah pesisir teluk dibuat panik.
Mereka cemas kobaran api meluas. Apalagi posisinya tak jauh dari objek vital nasional, yaitu kilang minyak milik PT Pertamina (Persero).
Tak ada yang menduga insiden ini ternyata memakan korban jiwa.
Aparat terkait masih menyelidiki penyebab tragedi tersebut.
Berdasarkan hasil liputan jurnalis TribunKaltim.co di lapangan, ditemukan sejumlah fakta. Berikut rangkumannya:
1. Kawasan Mangrove Tercemar
Kawasan Konservasi Mangrove Hutan Bakau di Perumahan Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan Barat, tercemar limbah, Sabtu (31/3/2018) pagi.
Warga mencium aroma minyak yang menyengat dari perairan sejak pukul 02.00 dinihari.
Lurah, camat, dan perwakilan PT Pertamina (Persero) langsung meninjau lokasi untuk melakukan pengecekan jenis limbah dan sumbernya.
"Pertamina masih mengecek jenis dan sumber bersama Dinas Lingkungan Hidup, hasilnya baru bisa diketahui dua sampai tiga hari ke depan," kata Yudi Nugraha, Region Manager Comunication dan CSR Pertamina Kalimatan.
2. Nelayan Yakin Tumpahan Minyak
Jelang subuh, warga kawasan Telaga Emas RT 09, Baru Tengah, Balikpapan Barat mengambil sampel air laut yang diduga tercemar.
"Saya senter air di bawah rumah, hitam. Ternyata ada minyak atau solar. Saya senter ke laut, sama juga," kata Jamal (50) kepada TribunKaltim.co.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.