Hadiri Pawai Etnis Paskah, Mama Emi Ajak Syukuri Keberagaman
Dibanding tahun-tahun sebelumnya, pawai etnis kali ini agak berbeda, karena dihadiri juga oleh Cawagub NTT, Emellia Julia Nomleni.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Perayaan Paskah di Kota Kupang tahun ini diramaikan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Pawai Etnis Paskah 2018 yang digelar oleh Gereja GMIT Benyamin Oebufu, Minggu (1/4/2018).
Dibanding tahun-tahun sebelumnya, pawai etnis kali ini agak berbeda, karena dihadiri juga oleh Cawagub NTT, Emellia Julia Nomleni.
Namun kehadiran Emellia di sini bukanlah sebagai seorang kandidat pilkada yang memberikan kampanye politik. Keikutsertaan Mama Emi, sapaan akrabnya, kali ini sebagai seorang tokoh perempuan NTT.
Hadir dengan baju berwarna putih ditambah sarung khas suku Timor melilit tubuhnya, Mama Emi, adalah satu-satunya kandidat dalam perhelatan Pilgub-wagub NTT yang turut hadir bersama warga Kota Kupang merayakan pawai Paskah ini.
"Keberagaman itu sesuatu anugerah," kata Mama Emi kepada wartawan, Minggu (1/4/2018).
Perempuan berambut putih itu menjelaskan, pada awal mulanya manusia tidak terbagi dalam suku-suku, sebagaimana yang kita kenal sekarang ini.
"Dari awal kita hanya mengenal laki-laki dan perempuan. Sekarang ini ada berbagai suku, dan itulah anugerah yang perlu kita jaga," katanya, lembut.
Keberagaman yang terjadi selama ini, menurut Mama Emi, bukanlah sebuah kendala dalam mengarungi kehidupan.
Karena baginya, jika keberagaman dikelolah dengan baik, akan mendatangkan kekuatan yang besar.
"Keberagaman itu diberikan Tuhan, dan kita harus mengelolahnya menjadi kekuatan. Keberagaman dan perbedaan tidak boleh dipandang sebagai ancaman," katanya.
"Jika itu dikelolah dengan baik, kita akan memiliki kekuatan yang besar. Kita bisa berjalan bersama-sama bergandengan tangan, dan tentu kita pun bisa menjadi lebih kuat. Hadirnya berbagai etnis dalam pawai ini menunjukkan bahwa toleransi kita berjalan dengan sangat baik," imbuhnya.
Toleransi yang baik di provinsi kepulauan ini ditandai dengan hadirnya berbagai etnis, tak hanya etnis asal NTT, tapi juga etnis luar NTT, seperti etnis Jawa dan etnis Toraja.