Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Theo Maulana dari Hobi Nonton Saat Indekos Menjadi Produsen Film yang Sukses

Theo Maulana (24) sebelumnya tidak pernah terpikir akan menekuni dunia produksi film.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah Theo Maulana dari Hobi Nonton Saat Indekos Menjadi Produsen Film yang Sukses
surabaya.tribunnews.com/ahmad zaimul haq
Crew Hompimpa animasi studio di kawasan Jl Dharmawangsa, Kamis (29/3). Studio animasi yang berkibar setelah memproduksi serial animasi Gob and Friends itu merupakan salah satu studio animasi terbaik yang dimiliki Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Theo Maulana (24) sebelumnya tidak pernah terpikir akan menekuni dunia produksi film.

Sebagai anak kos ketika masih SMA di Malang, Theo hanya ingin hiburan yang murah untuk mengusir rasa bosan dan sepi. Saat itu, pilihannya adalah menonton film

Namun, kebiasaannya menonton film ternyata memunculkan minat untuk memproduksi film sendiri. 

"Selama ngekos kan di luar kegiatan sekolah pasti sendirian, beda kalo di rumah bisa bunuh waktu dengan ngobrol sama keluarga."

"Sedang kalo pergi sama temen, pasti keluar uang. Jadi ya menghilangkan kebosanan dengan nonton film, baca novel. Sehari bisa sekali, bahkan lebih," tutur lulusan jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Airlangga ini.

Baru pada 2012, ia aktif membuat film sebagai akibat dari tuntutan mata kuliah dan kawan-kawan yang sangat menghargai film.

Namun di tahun itu, Theo menggambarkan hubungannya dengan film masih sekedar main-main.

Berita Rekomendasi

Ia baru serius memproduksi film pada 2015. Keputusan itu ia ambil, lantaran merasa senang dan nyaman ketika memroduksi film sebagai scriptwriter dan sutradara.

"Aku merasa, ternyata bikin film hari ini itu nggak angel. Aku semakin nemu keseruannya dengan film, aku merasa nemu wahana baru untuk menyampaikan tulisan."

"Selama ini aku nyampein cerita lewat tulisan, sekarang film," tutur pria yang sering didapuk menjadi pengisi materi di workshop film ini.

Hingga kini, Theo telah menghasilkan lima film. Dua di antaranya karya 'serius'-nya, yakni ‘Di Sekitar Televisi’ (2014), dan ‘Firaun’ (2016).

Di Sekitar Televisi adalah cerita pribadi keluarga Theo, yakni antara nenek dan budenya. Ia mengaku lebih suka membuat film dari isu yang dekat dengannya, sehingga ia lebih menguasai cerita.

Film inilah yang berhasil membawa Theo memenangkan Psychofest 2015, dan menembus platform film pendek Asia 'Viddsee'.

Bukan hanya Theo, ada banyak sosok muda seperti, Raka, Asad, Bayu 'Paktuwa', dan Firman, yang juga berkutat di bidang perfilman.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas