Menghuni Rumah Kuno Mantan Pengusaha Gula Terkaya, Yanti Sempat Diganggu Makhluk Tak Kasat Mata
Tiong Ham dikenal sebagai pengusaha opium dan pengusaha gula terkaya se-Asia Tenggara yang meninggal pada 1924 silam
Editor: Dewi Agustina
Kala itu masih ada dua patung macan, meja marmer wadah hio ukuran besar, dan beberapa lukisan China.
Kata Warni, barang-barang tersebut kini sudah diambil oleh kepala asrama ABRI yang sempat tinggal di rumah ini.
Perlu diketahui, rumah peninggalan Tiong Ham pada zaman dahulu pernah digunakan sebagai asrama tentara.
Kebetulan, ia semula ikut suaminya bertugas sebagai prajurit TNI di Simongan.
"Suami saya asli Ponorogo. Kemudian tahun 1960 disuruh tinggal di sini. Dulunya ini hutan, cuma ada rumah ini saja. Lalu lama-kelamaan beberapa tentara pindah kemari dan punya keturunan sampai sekarang," lanjutnya.
Baca: Tak Ada Lagi Kegiatan di Rumah Megah Milik Emirsyah Satar Sejak Digeledah KPK
Meski ada belasan warga yang menetap, rumah tua ini tampak terbengkalai dan temboknya kusam.
Warni mengaku sudah sering atap rumah tersebut bocor kala hujan.
Pejabat Pemkot Semarang sempat menengok rumah tersebut.
Pemerintah pernah meminta Warni pindah agar rumah itu dijadikan sebagai pusat bangunan bersejarah.
"Diminta pemerintah, tapi kami minta ganti lokasi rumah yang baru karena sudah lama di sini. Namun sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi," kata Warni.
Karena tak pernah disentuh pemerintah, sebagian rumah peninggalan Tiong Ham itu kini keropos.
Ia bahkan menjadikan sebagian rumah itu sebagai kandang ayam.
Sementara itu, Yanti, warga lainnya menganggap keberadaan rumahnya sebenarnya punya nilai historis yang penting.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.