Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkah Chat Mesra Sebabkan Tingginya Perceraian? Daerah Ini Membuktikan

Ia menyebutkan, awal ketidakharmonisan dalam rumah tangga bisa berawal dari suami yang kurang menafkahi istrinya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Benarkah Chat Mesra Sebabkan Tingginya Perceraian? Daerah Ini Membuktikan
IST
ilustrasi cerai 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Faktor penyebab penceraian di Kota Denpasar, terbanyak adalah karena masalah ekonomi, dan kemudian kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), serta adanya orang ketiga.

Dalam tiga tahun terakhir ini, perceraian akibat adanya orang ketiga ternyata lebih spesifik lagi kasusnya, yakni terkait keberadaan media sosial (medsos), salah-satunya facebook.

Baca: Misteri Ali Penipu Uang Rp 4,5 Miliar Mujiono, Orang Kuat Dari Blitar yang Sulit Dihubungi?

Kepala Panitera Pengadilan Agama (PA) Denpasar, I Gusti Bagus Karyadi mengatakan, pihaknya menemukan beberapa kasus perceraian disebabkan oleh chat mesra yang dilakukan suami lewat medsos.

"Ada juga yang dipicu oleh media sosial. Cuma, dalam sidang hal itu tidak disebut sebagai alasan utama cerai, tapi hanya alasan pelengkap. Penyebab utamanya, misalanya perselingkuhan,” kata Karyadi kepada Tribun Bali pekan lalu.

Ia menyebutkan, awal ketidakharmonisan dalam rumah tangga bisa berawal dari suami yang kurang menafkahi istrinya.

Kemudian suatu kali si istri mendapati di ponsel suaminya ada komunikasi mesra antara si suami dengan wanita lain.

BERITA REKOMENDASI

“Istri makin curiga bahwa dia kurang diberi nafkah, karena suaminya sudah memperhatikan perempuan lain. Dari situ kemudian konflik makin berkembang, dan ujungnya minta cerai. Tapi, tidak secara spesifik disebut bahwa medsos sebagai penyebab cerai. Biasanya disebut karena alasan ekonomi,” jelas Karyadi.

Menurut Karyadi, fenomena penyebab penceraian melalui medsos ini sudah mulai terlihat sejak tiga tahun lalu.

Karena teknologi komunikasi dan informasi saat ini sudah canggih, hubungan pertemanan di medsos bisa berkembang menjadi lebih serius dan mengarah pada urusan asmara.

“Misalnya, setelah berkenalan di medsos lantas mengajak bertemu. Ini biasanya kemudian menjadi bibit dari hubungan tak harmonis dengan pasangan. Sejak tahun 2015 mulai ada kasus-kasus gugatan cerai yang terkait medsos. Cuma, dalam sidang tidak disebut bahwa medsos sebagai penyebab utama cerai,” jelas Karyadi.

Tiap Hari Dua Pasangan Cerai

Angka perceraian di ibukota Provinsi Bali, yakni Denpasar, bisa dibilang cukup tinggi.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Pengadilan Agama (PA) Denpasar, rata-rata terdapat dua perceraian dalam sehari di Kota Denpasar dalam tiga tahun terakhir hingga 2017.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas