Jalan di Proyek Tol Rusak Parah, Pemda Pemalang Tak Peduli
Warga Pemalang yang dilewati oleh proyek jalan tol mengeluhkan kerusakan yang diakibatkan oleh lalu lalangnya ratusan truk proyek.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG -- Warga Pemalang yang dilewati oleh proyek jalan tol mengeluhkan kerusakan yang diakibatkan oleh lalu lalangnya ratusan truk proyek.
Selain polusi debu, jalan mengalami rusak berat dan sering menyebabkan kecelakaan. Pemerintah daerah juga seolah tutup mata dengan kondisi tersebut sehingga sama sekali tidak ada tindakan perawatan jalan.
Pantauan Tribunnews.com Minggu (1/4/2018), kerusakan parah terjadi di setiap jalan yang berhubungan langsung dengan proyek jalan tol, seperti di Muncang, Kecamatan Bodeh, jalan Jatirejo Kecamatan Ampelgading, Desa Kendalsari Kecamatan Petarukan dan Sitemu Kecamatan Taman.
Selain debu beterbangan saat panas, pada saat hujan lebih membuat warga semakin menderita, karena jalanan seperti kubangan air yang licin, sehingga sering terjadi kecelakaan.
Salah satu tokoh masyarakat Ampelgading, Sasmito mengatakan, ia sudah berkali-kali mengingatkan kepada pemerintah, baik melakukan audiensi, dengan surat bahkan dengan aksi demo, tetapi sama sekali tak ditanggapi baik oleh DPRD setempat maupun oleh bupati.
"Sepertinya sudah tidak ada yang mau mendengarkan penderitaan warga," kata Sasmito kepada Tribunnews.com, Minggu (1/4/2018).
Menurutnya, berdasarkan aturan yang ada seharusnya kalau ada proyek jalan nasional, mestinya pelaksana proyek membuat jalan sendiri sehingga tidak mengganggu jalan warga. Namun hal ini tidak dilakukan, namunn pemerintah tak peduli.
Sementara Kusworo, warga Muncang mempertanyakan pemeliharaan yang sama sekali tidak dilakukan oleh pelaksana proyek.
"Jalan warga akan dibangun lagi setelah proyek selesai, tapi seharusnya ada pemeliharaannya, karena sekarang sudah rusak parah," jelasnya.
Kusworo yang rumahnya berdekatan dengan proyek merasa sangat terganggu karena debu akibat kendaraan proyek selalu mengotori rumahnya. Ia harus membersihkan tiga kali sehari, kalau tidak kotoran debu jadi tebal.
Hal tersebut juga d alami oleh warga lainnya. Kusworo juga mengingatkan pemerintah Pemalang agak memaksa pelaksana proyek yaitu PT Waskita Karya untuk melakukan pemeliharaan jalan yang sudah rusak parah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.