Kronologis Wakapolres Lombok Tengah Tembak Ipar hingga Tewas Versi Polisi dan Warga
Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Fahrizal, menembak adik iparnya, Jumingan, di rumah iparnya itu Jalan Tirtosari, Gang Keluarga.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
"Saksi (Heny) sempat melihat Fahrizal memijat ibunya, tapi secara tiba-tiba menodongkan senjata ke arah ibunya. Tapi, korban (Jumingan) langsung melarang dengan berkata "jangan Bang" namun Fahrizal menodongkan senjata api ke korban. Ada dua kali suara letusan," katanya.
Melihat suaminya bersimbah darah, Heny langsung lari ke dalam kamar dan mengunci kamar lantaran ketakutan.
Bahkan, Fahrizal sempat menggedor pintu kamar. Tapi, ibunya mendatangi sembari menyatakan tidak boleh keluar dari kamar.
Baca: Esty Agustin Mengaku Dibelikan Mantan Pacarnya Kiki Hasibuan Apartemen Seharga Rp 400 Juta
Pihak kepolisian sudah meminta keterangan tiga saksi di antaranya Heny Wulandari, Agung dan Elly.
Ketiganya merupakan warga Jalan Tirtosari alias masih berhubungan kerabat dengan Kompol Fahrizal.
Kini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan.
Kronologi Versi Warga
Warga Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Medan Tembung terkejut dengan penembakan ini.
Warga mengira suara tembakan adalah suara petasan.
Apalagi, suara jeritan warga bergema dari dalam rumah.
Baca: Demo Siswa SMAN 2 Malang Berakhir Setelah Kepala Dinas Putuskan Memutasi Kepsek Retno Dwi
"Aku pikir mercon, jadi enggak peduli tadi. Tadi habis salat tak enak badan golek-golek di rumah," kata Juraidah (75) warga sekitar saat ditemui Tribun Medan.
Kediaman Juraidah tepat di sebelah tempat kejadian perkara (TKP). Tapi ia tidak mengetahui peristiwa penembakan itu.
Bahkan, dia keluar rumah saat mendengar ada keramaian di lokasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.