Gubernur Aceh Bersama Warga Sambut Kepulangan Nyak Sandang
Nyak Sandang (91), salah satu pemegang obligasi pembelian pesawat pertama Indonesia jenis Dakota RI-001 Seulawah, Jumat (6/4/2018), tiba di Aceh.
Editor: Dewi Agustina
Sikap itu harus dilanjutkan oleh generasi sekarang.
"Kita selama ini tidak tahu sejauh mana orang tua kita membantu pemerintah Indonesia. Berkat orang tua kita (Nyak Sandang) dunia sudah tahu bahwa indatu kita seorang dermawan," katanya.
Tu Bulqaini mengatakan bahwa masyarakat Aceh memiliki saham dalam pembelian pesawat pertama untuk negara.
Bahkan, Aceh juga memiliki banyak tanah di Mekah, Arab Saudi hasil wakaf Habib Bugak.
Baca: Dua Korban Tewas Kecelakaan Karambol di Jalur Pantura Semarang-Kendal Ternyata Ayah dan Anaknya
"Karena itu kita harus bangga selaku orang Aceh. Saham untuk membeli pesawat sampai ke Singkil hingga seluruh Aceh. Makanya kita tetap tidak sependapat jika ada orang ingin mengotak-ngotakkan Aceh, membelah provinsi," ulasnya.
Acara itu kemudian diakhiri dengan penyampaian tausyiah oleh Abi Lampisang.
Maturidi, pendamping Nyak Sandang mengatakan seusai acara Nyak Sandang langsung pulang ke Lamno. Disana, keluarga bersama masyarakat juga sudah menunggu. (mas)