Harga Kentang Anjlok, Pupuk Malah Langka
Untuk satu hektar lahan kentang membutuhkan sekitar 250 kilogram pupuk kandang dan campuran pupuk lainya.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Petani kentang di Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, terkendala kelangkaan pupuk saat masa tanam.
Pasalnya pupuk kandang yang digunakan untuk menaman kentang di pasaran menembus harga Rp 28 ribu per 50 kilogram dari awalnya Rp 18 ribu.
"Harga meningkat jika pesan pupuk paling cepat datangnya bisa sampai empat hari bahkan satu minggu," ujarnya saat ditemui Tribunjateng.com, Sabtu (7/4/2018).
Ia menambahkan, untuk satu hektar lahan kentang membutuhkan sekitar 250 kilogram pupuk kandang dan campuran pupuk lainya.
"Kalau untuk pasca tanam saja paling tidak kami membutuhkan 250 kilogram pupuk kandang dan campuran pupuk lainya, itu untuk menyuburkan tanah saja belum untuk pembesaran bibit, kalau harga mahal kami masih bisa, tapi kedatangan lama yang membuat kami terkendala," paparnya.
Baca: Tragis! Gara-gara Makan Kentang, Wanita Asal Spanyol Ini Terjebak di Kandang Kaca Selama 13 Tahun
Sementara itu Edi, petani kentang lainya menerangkan harga jual kentang juga mengalami penurunan hingga 50 persen lebih.
"Awalnya bisa mencapai Rp 13 ribu tapi sekarang hanya Rp 6 ribu, sudah pupuk datangnya lama, harga jual anjlok," timpalnya.
Menurutnya, dikarenakan pasokan dari Jawa Timur melimpah harga jual kentang dari Jawa Tengah turun drastis.
"Kemungkinan pasokan dari Jawa Timur banyak di pasaran, jadi harga kentang kami anjlok, karena harga selalu bersaing baik dari Jateng dan Jatim," tandasnya.