Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dinas Kesehatan Singkawang Usul Penambahan Vaksin Anti Rabies

Seluruh vaksin anti rabies (VAR) sudah disebar baik ke rumah sakit hingga rabies center di puskesmas.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dinas Kesehatan Singkawang Usul Penambahan Vaksin Anti Rabies
Tribun Pontianak/Tito Ramadhani
Bhabinkamtibmas Desa Tebuah Elok, Bripka S M Sinaga ikut berperan dalam sosialisasi pencegahan dan penanggulangan rabies bersama tim dari Dinas Kelautan Perikanan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sambas di balai pertemuan Kantor Desa Tebuah Elok, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas pada Senin (2/4/2018). TRIBUN PONTIANAK/TITO RAMADHANI 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang terus memantau perkembangan penyebaran sekaligus pengendalian rabies bersama Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan.

Seluruh vaksin anti rabies (VAR) sudah disebar baik ke rumah sakit hingga rabies center di puskesmas.

"Terakhir pasokan VAR kita sudah ada 150 vial. Pendistribusiannya ke rumah sakit dan rabies center di puskesmas. Saat ini pasokan yang ada di Dinkes KB ada 40 vial," kata Kasi Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Mursalin, Minggu (15/4/2018).

Selain pasokan VAR yang ada dan siap pakai, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana kembali mengusulkan anggaran biaya untuk tambahan VAR sebanyak 50 vial.

Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika ada warga terserang gigitan anjing yang ditengarai positif rabies.

Baca: Survei KedaiKOPI: Rizieq Shihab, Aa Gym, TGB Zainul Majdi Pemimpin Umat Islam

Berita Rekomendasi

"Kita usulkan anggaran penambahan 50 vial VAR, sebagai bentuk antisipasi saja jika ada kasus gigitan anjing yang terindikasi membawa virus rabies," tuturnya.

Untuk penggunaan vial itu sama dengan sekali dosis, dimana rata-rata warga yang terserang gigitan anjing terindikasi rabies membutuhkan setidaknya 4 vial.

"Jadi kalau usulan tambahan kita hanya 50 vial berarti hanya bisa digunakan untuk 11-12 orang saja. Namun jika masih kurang maka kita bisa meminta bantuan provinsi," ungkapnya.

VAR ini hanya disiapkan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana saja sehingga tidak dijual bebas baik di apotek bahkan toko obat.

Namun tentunya pihaknya tidak berharap muncul lagi kasus gigitan anjing kepada warga yang terutama anjing pembawa virus rabies.

Baca: Mengintip Kehidupan Perkawinan Campuran WNA-WNI, Suami Bule Terkendala Izin Tinggal

"Namun jika ada, maka kita sudah siap dengan memberikan vaksin kepada warga yang terkena gigitan anjing tersebut," katanya.

Adanya lima warga yang terserang gigitan anjing dimana hewan tersebut terindikasi pembawa virus rabies, maka pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangannya.

"Kelima warga ini menjadi atensi kita, kelimanya sudah diberikan vaksin sesuai protap yang ada," ucapnya.

Ia mengimbau jika warga terserang gigitan anjing maka diharapkan luka gigitan anjing dibersihkan dengan air mengalir. Lalu diberi sabun dan jangan menggunakan yang lain.

"Karena virus rabies diselubungi lemak, maka dengan dicuci sabun dengan air mengalir setidaknya bisa menghentikan virus di lokasi gigitan. Setelah itu korban gigitan langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," imbaunya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas