Sambangi Sentra Industri Kulit, Rindu Dorong Kemudahan Sertifikasi dan Investasi
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum berkunjung ke sentra industri kulit Sukaregang di Kabupaten Garut.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum berkunjung ke sentra industri kulit Sukaregang di Kabupaten Garut.
Dalam kesempatan tersebut, ia mendatangi pabrik penyamakan kulit milik Haji Ejep di Jalan Gagak Lumayung.
Pabrik yang telah berdiri sejak 1995 tersebut memiliki kapasitas 50 ribu feet per bulan.
Baca: PDIP Nilai Baik Jika Partai Demokrat Bergabung Koalisi, Perkuat Pemerintahan Jokowi
Kepada Kang Uu, sapaan Bupati Tasikmalaya 2 periode ini, pemilik pabrik mengaku usahanya terkendala sertifikasi dan pemegang lisensi (merk) yanga selama ini dipegang para importir luar seperti untuk pengolahan kulit menjadi barang jadi seperti tas, sepatu, jaket, dan lainnya.
Adapun bahan baku kulit didapatkan dari Surabaya, Jawa Timur dan Sumetera.
Kulit yang telah disampak lantas dikirim ke Bali untuk selanjutnya diolah menjadi aneka barang.
"Belum ada yang sanggup. Kita kirim ke Denpasar lalu diekspor," ujarnya seperti dalam keterangan yang diterima Rabu (18/4/2018).
Baca: Airlangga Masih Malu-malu Maju Sebagai Calon Wakil Presiden Dampingi Jokowi
Selain hanya menyamak, dia tertarik untuk melakukan kegiatan pengolahan kulit karena punya nilai keuntungan cukup besar.
Namun butuh sertifikasi khusus untuk mendapatkan pengakuan dari pasar.
Sebagai gambaran, jika dirinya membuat tas hanya diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 600 ribu, namun barang serupa yang dijual di Bali mencapai Rp 8 juta.
Baca: Sikapi Pernyataan Amien Rais, PDIP: Kami Tidak Pernah Menghadirkan Setan Dalam Politik
"Orang Bandung juga enggak sanggup (mengolah langsung kulit grade ekspor). Lagi pula kami sudah punya buyer dan dilarang melanggar perjanjian. Kalau langsung ekspor nanti diintimidasi," katanya.
Menanggapi hal itu, Kang Uu berjanji mengakomodir aspirasi para perajin dan pedagang dari sentra kulit Sukaregang Garut.
Dia juga akan mendorong kemudahan sertifikasi untuk industri kulit agar kualitasnya terjaga.
Adapun untuk memperkenalkan produk kulit ini hingga keluar, lanjut Kang Uu, program Rindu adalah meningkatkan ekonomi berkelanjutan.
Salah satunya adalah pelatihan SDM, keuangan hingga pelatihan pemasaran secara digital.
"Bersama Kang Emil, kami akan membantu para pelaku salah satunya dengan mempertemukan mereka dengan buyer secara langsung," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.