Choirul Anam Lakukan Ritual Bertapa Ini, Akhirnya Polisi dan Satpol PP Turun Tangan
Kedatangan polisi dan Satpol PP mengundang perhatian warga setempat dan membuat suasana makin ramai
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pada Minggu (15/4/2018) lalu, warga di Jl Jepara, Surabaya, dihebohkan dengan pemuda yang bertapa di depan rumah seorang warga.
Tautan soal ritual pemuda bertapa ini dishare di grup Facebook SURABAYA DIGITAL CITY - SDC pada 15 April 2018 tengah malam.
Sontak saja, postingan ini membuat geger netizen atau warganet yang tergabung dalam grup tersebut.
Komentar-komentar nyeleneh pun berhamburan.
"Golek sensasi iku lurr, ono wong semedi koq d nggon rame... iku gak semedi, sangking mari nglayap dikancingi lawang karo bojo/emakne... (cari sensasi itu bro, bertapa kok di tempat ramai, itu bukan bertapa, tapi karena keluyuran terus pintu rumahnya dikunci dari dalam oleh istri atau ibunya," begitu komentar Dikin Rasya.
Tak hanya itu, bahkan muncul komentar yang bernada mengejek : "Arek Gendeng Anyaran modele, sak jane celukno Petugas Menur ae Cak (Anak gila barusan itu, panggilkan petugas rumah sakit jiwa Menur saja)."
Usut punya usut, ada netizen yang mengungkapkan identitas pemuda yang bertapa itu.
Diketahui pemuda itu adalah bernama Choirul Anam (24) warga Jl Krembangan Jaya Utara, Surabaya.
Melihat ada pemuda sedang bertapa di rumahnya, sang pemilik rumah di Jl Jepara yang diketahui bernama Mustofa (59), kemudian mencoba untuk membangunkan Choirul Anam dari pertapaannya, tapi gagal.
Alhasil, Mustofa meminta bantuan kepada polisi dan Satpol PP setempat demi 'mengevakuasi' Choirul Anam yang mungkin sedang terlelap dalam ritual tersebut.
Kedatangan polisi dan Satpol PP mengundang perhatian warga setempat dan membuat suasana makin ramai namun, pada akhirnya polisi dan Satpol PP gagal dalam mengevakuasi Choirul Anam.
Singkat cerita, ritual bertapa ini buyar ketika orangtua Choirul Anam datang untuk menjemput anaknya.