Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Video Anggotanya Tembak Pelaku Narkoba Beredar, Berikut Penjelasan Polda Sulsel

Dicky Sondani menegaskan bahwa video yang memperlihatkan seolah-olah oknum kepolisian bertindak bak koboy tidak terekam secara utuh.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Video Anggotanya Tembak Pelaku Narkoba Beredar, Berikut Penjelasan Polda Sulsel
Istimewa
Kabid Humas, Kombes Dicky Sondani, dan Dirnarkoba Kombes Pol Hermawan, Polda Sulsel menggelar konferensi pers, Minggu (29/4/2018) di lobby Markas Polda Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan angkat bicara terkait beredarnya video penembakan terhadap pelaku narkoba oleh salah satu personel Kepolisian.

Diwakili oleh Kabid Humas, Kombes Dicky Sondani dan Dirnarkoba, Kombes Pol Hermawan, Polda Sulsel menggelar konefrensi pers, Minggu (29/4/2018) di lobby Markas Polda Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan.

Dicky Sondani menegaskan bahwa video yang memperlihatkan seolah-olah oknum kepolisian bertindak bak koboy tidak terekam secara utuh.

"Ada bagian yang tidak diperlihatkan dalam video itu, jadinya seolah-olah anggota bertindak semaunya saja langsung menembak," tuturnya.

Padahal menurut Dicky, anggota yang melakukan penembakan tersebut yakni Bripka Andi Rahmat Jaya sebelumnya berinisiatif mengamankan terduka pelaku narkoba yakni Ashari (korban penembakan).

Baca: Bukan Terbakar, Kapal yang Ditumpangi Anggota Bonek Hanya Bermasalah pada Mesin

"Ada kronologi awal yang tak dijelaskan, padahal awalnya anggota melihat adanya transaksi narkoba antara AS dan RI. Sehingga berusaha mengamankan pelaku tapi RI bersama rekannya ES kabur sementara AS juga mencoba kabur," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Di dalam kondisi Bripka Andi Rahmat yang saat itu juga mengamankan pengisian uang di ATM harus bertindak cepat.

"Kondisinya Bripka Andi Rahmat saat itu ditugaskan mengamankan uang miliaran yang akan disetor ke mesim ATM, di kondisi lain ada transaksi narkoba yang ia lihat. Bahkan pelaku berusaha kabur makanya perlu ada tindakan cepat dan kami apresiasi itu," lanjut Dicky.

Sebelumnya peristiwa tersebut terjadi, Selasa (24/4/2018) lalu di Jl Manuruki.

Bripka Andi Rahmat yang bertugas di Subdit Pa Obvit Polda Sulsel terekam kamera handphone melakukan penembakan terhadap pelaku Ashari.

Baca: Nyawa Bule Spanyol Tak Tertolong Usai Selamatkan Istri dan Dua Anaknya yang Terseret Arus

Video tersebut viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Dalam jumpa pers yang dipimpin Dicky Sondani, dirunut kronologis lengkap dimana pelaku Ashari yang merupakan pemuda asal BTN Minahasa Upa melakukan transaksi narkoba dengan RI.

"Modusnya itu RI menyerahkan sebungkus rokok kemudian Ashari memberikan uang Rp 150 ribu. Hal ini menaruh curiga Bripka Andi Rahmat yang sedang mengawal pengisian uang di ATM," terang Perwira tiga bunga itu.

Bripka Andi Rahmat yang saat itu seorang diri langsung mendatangi pelaku dan meminta keduanya tiarap.

Namun RI berhasil kabur bersama teman perempuannya, ES dan saat ini masih berstatus buron.

Sedangkan Ashari yang ditinggal sendiri juga memiliki gelagat ingin melarikan diri.

Beberapa kali diperintahkan tiarap, pelaku yang juga bekerja sebagai sopir transportasi online ini tak mengindahkan.

Baca: Terlilit Utang, Rahmad Tega Bunuh Istri Mantan Majikannya, Bawa Kabur Rp 20 Juta

"Di kondisi terdesak anggota yang dalam kondisi sendiri kemudian warga yang menyaksikan juga ada niatan untuk menghakimi pelaku, membuat Bripka Andi Rahmat harus bertindak secepatnya, belum lagi ada potensi ancaman lainnya," tuturnya.

Maka tembakan pun dilakukan dimana Bripka Andi Rahmat yang dipersenjatai dengan revolver melepaskan tembakan peluru tajam ke arah lantai tempat pelaku berpijak.

Serpihan peluru itu pun mengenai bagian paha pelaku yang mengakibatkan adanya luka goresan.

"Jadi bukan ditembak langsung tapi anggota menembak ke arah lantai dan kena serpihannya. Kalau ditembak langsung bisa bocor pahanya itu karena kan yang dipakai peluru tajam," terangnya.

"Namun ini anggota masih dalam pemeriksaan di Propam. Tapi pada intinya sebagai anggota Kepolisian memang perlu dilakukan tindakan terukur dan cepat dalam kondisi terdesak," kata dia.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas