Dalam 4 Bulan, Belasan TKI asal Kerinci Meninggal Dunia di Malaysia
Berbagai penyebab pahlawan devisa meninggal dunia di negeri Jiran Malaysia, di antaranya kecelakaan kerja dan sakit akut
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Dalam empat bulan terakhir ini belasan Tanaga Kerja Inoldonesia (TKI) asal Kerinci meninggal dunia di Malaysia.
Berbagai penyebab pahlawan devisa meninggal dunia di negeri Jiran Malaysia, di antaranya kecelakaan kerja dan sakit akut.
Namun menurut pihak keluarga dan Ormas Ikatan Keluarga Besar Sakti Alam Kerinci (Ikebsak) di Malaysia dibutuhkan bantuan dana dari pemerintah daerah untuk biaya pemulangan.
Seperti pada Senin (30/4) seorang TKI warga desa Ambai, yang bernama Jailani meningal pukul 3.00 pagi waktu Malaysia. Jailani sudah lama mengalami sakit paru-paru basah.
Jenazahnya diterbangkan dari Malaysia ke Bandara Minangkabau dari bandara Kuala Lumpur lalu menuju kampung halaman Desa Ambai Kerinci.
Dengan biaya pemulangan Ringgit Malaysia 3800 atau sekitar Rp12 juta. Ini semua ditanggung oleh ahli waris di Malaysia dengan bersama-sama.
"Biaya pemulangan kami ahli waris di Malaysia yang membantu, dak do bantuan dana dari Pemerintah daerah, kalau KBRI dan ormas Ikebsak bantu proses pemulangan," ungkap seorang keluarga TKI.
Baca: 25 Orang Tewas Akibat Serangan Bom Bunuh Diri Beruntun di Afghanistan
Ketua Ikebsak di Malaysia, Faisal Anas mengakui selama ini untuk biaya pemulangan TKI yang meninggal cukup besar. Dan hanya ditanggung oleh ahli waris.
"Iyo ditanggung ahli waris kito hanya membantu proses adminjstrasi karena warga yang meninggal tidak memiliki identitas dukumen. Sudah diterbangkan tadi jenazah ke bandara Minang Kabau. Soal bantuan keuangan tidak pernah tapi soal bantuan ambulan ke Padang-Kerinci pulang pergi itu pernah pemda, kerap sekali pak Zainal Abidin," jelasnya.
Dirinyapun mengharapkan sebaiknya ada bantuan dana dari pemerintah daerah Kerinci bantuan dana pemulangan.
Sehingga bisa meringankan beban keluarga TKI. Apalagi sampai saat ini terdata sekitar 65 ribu warga Kerinci dan Sungai Penuh di Malaysia.
"Sekitar 65 ribu dari uhang kito perantau. Saya kira sudah banyak juga yang meninggal sebelumnya ada belasan. Setiap ada kematian warga kito siap membantu menguruskan dukumen penting agar bisa diproses dipulangkan," bebernya.
Dinas Sosial Kabupaten Kerinci sebelumnya menyampaikan memang saat ini sudah bukan urusan Dinsos Kerinci yang menangani soal TKI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.