Wow Ternyata Skizofrenia Memiliki Sisi Lain yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Penyakit skizofrenia atau gangguan mental, ternyata tidak seburuk yang dipikirkan kebanyakan orang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Penyakit skizofrenia atau gangguan mental, ternyata tidak seburuk yang dipikirkan kebanyakan orang.
Orang Dengan Skizofrenia (ODS) pun tak melulu agresif, atau bahkan membunuh seperti yang kebanyakan orang tafsirkan.
dr. Azkmatul Karimah, SpKJ (K), FISCM, spesialis kedokteran jiwa RSUD Dr Soetomo sekaligus koordinator Komunitas Peduli Skizofrenia (KPSI) simpul Surabaya mengungkapkan pada dasarnya ODS sama seperti kebanyakan orang, jika tidak sedang kambuh.
Mereka bahkan lebih berempati kepada siapa pun, di bandingkan orang bukan ODS.
"Mereka itu sangat mengerti, perasaanya peka, dan sangat berempati. Apalagi terhadap teman-teman sesama ODS," ungkapnya saat ditemui Surya.co.id, Senin (23/4/2018).
Dia menambahkan jika saat kambuh macam-macam agresifitas yang ditampilkan ODS.
Ada juga agresifitasnya sampai membunuh, atau cenderung melukasi orang lain. dr. Ica, panggilan akrabnya ini menceritakan bahwa sebenarnya agresifitas ODS merespon agresifitas orang lain.
Penderita Skizofrenia memiliki memori yang cukup baik, mereka ingat dengan baik siapa yang pernah berbuat jahat kepada mereka.
Misalnya saja lanjut dr Ica, jika ODS ini pernah mengalami masalah dengan keluarga, karena diperlakukan tidak adil.
Maka mereka akan ingat dan di saat kambuh, biasanya diungkapkan lagi karena dianggap belum selesai.
"Ada salah satu pasien saya ODS, seorang perawat. Di masa lalu dia merasa tidak diperlakukan adil oleh keluarganya, dikekang tidak boleh ini dan itu.
Nah setiap kali kambuh, dia marah-marah sendiri dan meminta tes DNA. Dia mengatakan bahwa dia bukan anak orangtuanya," kisahnya.
Pada proses rehabilitasi pasien dalam kondisi ini, dokter akan melakukan psikoterapi masalah di keluarga pasien, dan mengembalikan kondisi di mana hal itu tidak terjadi kembali.
Sebelum agresifitas ODS semakin parah seperti melukai orang lain atau bahkan membunuh, sebaiknya keluarga peka terhadap gejala skizofrenia dan segera melakukan konsultasi dengan spikiatri.
"Terapi skizofrenia mirip dengan terapi diabet dan hipertensi, boleh dibilang gejala ini terkendali tapi sembuh tanpa obat sedikit susah.
Jadi teman-teman ODS ini harus minum obat dengan dosis tertentu, untuk menurunkan agresifitasnya, paranoidnya, mengatur siklus tidurnya," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.