Antisipasi , Para Peneliti Unej Beri Solusi Pakan Peternak Jember di Musim Paceklik Saat Kemarau
Dari observasi yang kami lakukan, banyak warga yang memiliki ternak, biasanya sapi atau kambing ettawa yang tentu butuh pakan secara teratur
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Para peneliti Universitas Jember (Unej) yang tergabung dalam Program Mitigasi Bencana Berbasis Lahan, bekerjasama dengan Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian mengadakan pelatihan pembuatan silase bagi para peternak yang ada di desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, sebuah wilayah yang jauh dari pusat Kabupaten Jember (29/4/2018).
Kegiatan pelatihan kali ini masih dalam rangka memberikan keterampilan bagi warga Desa Wonoasri yang menjadi desa penyangga Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).
Menurut Luh Putu Suciati, salah seorang peneliti, pelatihan pembuatan silase atau pakan ternak fermentasi didasarkan pada fakta bahwa banyak warga Desa Wonoasri yang memiliki usaha ternak.
Adanya pelatihan ini diharapkan dapat mencegah peternak mencari pakan dari kawasan TNMB.
“Dari observasi yang kami lakukan, banyak warga yang memiliki ternak, biasanya sapi atau kambing ettawa yang tentu butuh pakan secara teratur."
"Kami memberikan pelatihan pembuatan silase, agar di saat musim kemarau peternak memiliki simpanan pakan sehingga tidak perlu mencari pakan di kawasan TNMB,” kata Suciati.
Listya Purnamasari, salah seorang dosen Program Studi Peternakan yang hari itu memberikan pelatihan menjelaskan, pembuatan silase atau pakan fermentasi mudah dilakukan dan memiliki banyak manfaat bagi peternak.
Ternak yang diberikan pakan silase selain rumput segar bobotnya bisa naik setengah hingga satu kilogram perharinya.
"Kondisi kesehatan pencernaan ternak yang diberikan silase pun akan lebih baik daripada ternak yang hanya diberikan pakan rumput saja,” imbuh Listya.
Selain memberikan pelatihan pembuatan silase, Program Mitigasi Bencana Berbasis Lahan Unej juga memberikan bantuan berupa 22 drum plastik lengkap dengan bahan pembuatan silase.
Pada kesempatan itu, sebanyak 25 peternak langsung mempraktekkan cara pembuatan silase.
Rumput gajah segar dicacah untuk kemudian dicampur dengan dedak, molases atau tetes tebu, dan bakteri yang berfungsi sebagai motor fermentasi.
Bahan-bahan tersebut lantas dimasukkan ke dalam tong plastik dan ditutup rapat untuk kemudian disimpan paling singkat selama tiga minggu.
“Bahan berupa rumput bisa digantikan dengan bonggol jagung, sementara molases bisa digantikan dengan gula merah."