Makassar Diusulkan Sebagai Salah Satu Kota Pintar Asean
Joko Widodo menunjuk tiga kota di Indonesia untuk diusulkan masuk dalam jaringan kota pintar ASEAN dalam program kerja sama ASEAN Smart Cities Network
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Presiden Joko Widodo menunjuk tiga kota di Indonesia untuk diusulkan masuk dalam jaringan kota pintar ASEAN dalam program kerja sama ASEAN Smart Cities Network (ASCN).
Ketiga kota tersebut yaitu Jakarta, Makassar, dan Banyuwangi. Hal itu disampaikan langsung saat Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi melakukan kunjungan ke Singapura untuk menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-32. KTT ini digelar pada 27-28 April 2018.
Dimana konsep ASCN sendiri dirancang untuk mencapai tujuan bersama pembangunan dalam jejaring ASEAN.
Mengetahui hal tersebut, Kabag Humas Pemkot Makassar, Firman Hamid Pagarra mengaku bersyukur. Selama ini Kota Makassar memang selalu mengusung pola Smart City yang berbalut kearifan lokal.
"Alhamdulillah, Makassar sebagai kota yang selalu mengusung Smart City dan berbalut local wisdom Sombere didaulat menjadi perwakilan kota pintar dalam KTT Asean sebagaimana DKI Jakarta mewakili provinsi dan Banyuwangi mewakiki Kabupaten se-Indonesia yang dihadiri Bapak Presiden RI Joko Widodo di Singapura," ungkapnya, Minggu (29/4/18).
Hal ini, kata Firman, menjadi penanda bahwa apa yang telah dilakukan Kota Makassar selama ini dalam pengembangan Smart City telah "on the right track" dan telah menjadi pionir dari kota-kota lain seperti Kota Bandung dan Surabaya.
Atas nama Pemerintah Kota Makasssar, Firman mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya atas diusulkannya Makassar sebagai salah satu Kota Pintar dalam KTT Asean di Singapura.
"Terima kasih Pak Jokowi, Terima kasih Indonesia" tutur Firman.
Dalam KTT ini, Indonesia berencana akan mendorong kerangka ASEAN tentang cara memajukan jaringan Smart Cities. Sebagaimana diketahui, kerangka ini sangat sesuai dengan program yang ditanamkan Presiden Jokowi di Indonesia yang disebut "gerakan menuju 100 Smart City".
Presiden Jokowi sendiri menyampaikan dalam siaran persnya bahwa ASEAN merupakan organisasi yang berpusat dan berorientasi pada rakyat sehingga rakyat harus menjadi fokus dalam pembangunan masyarakat ASEAN.
"ASCN merupakan salah satu jawaban untuk tantangan tersebut. Dan azas Smart City ini berdasar pada kebutuhan dan potensi serta kearifan lokal masing-masing kota, dan bagaimana pelayanan publiknya," jelasnya.