Hardiknas 2018: Tak Hanya Siswa, Semua Kita Wajib Belajar & Kembangkan Kemampuan
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, program wajib belajar jangan hanya diikuti para siswa.
Editor: Content Writer
Hari Pendidikan Nasional 2018 ini mengambil Tema: “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.
Sesuai dengan tema tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy, mengajak insan pendidikan Indonesia menjadikan Hardiknas sebagai momentum untuk merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan. Sebagaimana tecermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara.
"Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini juga kita jadikan momentum untuk melakukan muhasabah, mesu budi, atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita perjuangkan di bidang pendidikan," kata Mendikbud dalam amanatnya yang dibacakan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada Upacara Hardiknas 2018 Tingkat Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, menurut Mendikbud, kita perlu menerawang ke depan atau membuat proyeksi tentang pendidikan nasional yang kita cita-citakan. "Pada Hari Pendidikan Nasional 2018 ini kita perlu merenung sejenak untuk menengok ke belakang, melihat apa yang telah kita kerjakan di bidang pendidikan, untuk kemudian bergegas melangkah ke depan guna menggapai cita-cita masa depan pendidikan nasional yang didambakan," katanya.
Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, BAB I, Pasal 1 ayat 2, disebutkan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan kebudayaan nasional merupakan akar pendidikan nasional. Di sinilah terjadinya titik temu antara pendidikan dan kebudayaan.
Jika kebudayaan nasional kita menghujam kuat di dalam tanah tumpah darah Indonesia, akan subur dan kukuh pulalah bangunan pendidikan nasional Indonesia. Di samping itu, disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan akan mempertegas posisi kebudayaan nasional sebagai ruh, pemberi hidup, dan penyangga bangunan pendidikan nasional kita.
"Oleh sebab itu, kebudayaan yang maju adalah prasyarat yang harus dipenuhi jika ingin pendidikan nasional tumbuh subur, kukuh, dan menjulang," kata Mendikbud.
Pemerintah telah gencar membangun infrastruktur disertai dengan pembangunan sumber daya manusia secara serius dan terencana. Dalam tiga tahun terakhir, Pemerintah telah membangun dan memperkuat infrastruktur di hampir semua penjuru tanah air.
Walaupun belum sepenuhnya selesai, Mendikbud menilai hal tersebut manfaatnya sudah dapat dinikmati. Diantaranya semakin mempermudah kerja pendidikan dalam memperluas akses, walaupun pada saat yang sama memaksa kerja pendidikan mesti sigap merespons secara positif terhadap perubahan tata nilai, sebagai dampak dari perkembangan infrastruktur tersebut.
"Pendidikan juga harus menyiapkan tenaga technocraft, tenaga terampil dan kreatif, yang memiliki daya adaptasi tinggi terhadap perubahan dunia kerja yang kian cepat dan memiliki kemampuan berpresisi tinggi untuk mengisi teknostruktur sesuai dengan kebutuhan," imbuhnya.
Bersamaan dengan pembangunan infrastuktur pendidikan dan kebudayaan, dilakukan juga penguatan sumber daya manusia (SDM). Hal ini penting sebagai modal andal dan siap menghadapi perubahan zaman.
"Oleh karena itu, mulai tahun ini Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mencanangkan prioritas pembangunan pada penguatan SDM. Di sinilah peran dan tanggung jawab pendidikan dan kebudayaan akan semakin besar," pungkas Mendikbud.(*)