Gempa di Batu Kajang, Wijanarko Merasa Rumahnya Seperti Mau Roboh
Wijanarko juga mengaku tak menemukan kerusakan di rumahnya, begitu pula kantor tempat ia bekerja.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANA PASER - Wijanarko, warga Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Tana Paser, Kamis (3/5/2018), mengaku merasa kehilangan keseimbangan oleh gempa yang terjadi pukul 03.21 WITA. Wijanarko merasa rumahnya seperti mau roboh.
"Saya langsung terjaga dari tidur, nyonya (istri) sudah lebih dulu terjaga. Kami merasa hilang keseimbangan, rumah seperti mau roboh saja, kamar tidur kan di lantai 2, jadi terasa betul," kata Wijanarko.
Meski sempat khawatir akan gempa susulan, namun kekhawatiran itu hilang setelah menunggu beberapa lama. "Tidak keluar rumah, tidur lagi setelah merasa yakin sudah aman," ucapnya.
Pagi hingga siangnya, lanjut Wijanarko, di tempat kerja banyak teman-teman berbagi cerita bahwa di Desa Songka juga merasakan hal yang sama. Wijanarko juga mengaku tak menemukan kerusakan di rumahnya, begitu pula kantor tempat ia bekerja.
"Tidak ada dinding rumah yang retak atau runtuh, begitu pula di kantor. Rumah yang lain, saya belum monitor. Hanya saja, teman-teman ada yang bilang gempanya terjadi dua kali," ucapnya.
Sementara itu, Supiardi, warga Desa Damit, Kecamatan Pasir Belengkong, mengaku merasakan ada getaran pada rumahnya. Semula Supiardi tidak menanggapi sebagai gempa, tapi setelah ada informasi di sosial media (sosmed), ia menduga getaran di rumahnya terkait gempa di Batu Kajang.
"Kalau pusat gempanya di Batu Kajang, besar kemungkinan getarannya terasa hingga ke Damit," kata Supiardi.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser Edwar Effendi mengatakan bahwa BMKG menyebutkan getaran yang dirasakan warga Batu Kajang dan sekitarnya akibat gempa berkekuatan 4,5 SR.
"Gempa terjadi tepatnya pukul 03.21.48 WITA, pusat gempa dikoordinat 1.96 LS dan 115.83 BT. Lokasi gempa di darat pada jarak 29 km arah barat daya Paser , Kaltim, pada kedalaman 10 km," kata Edwar menyampaikan penjelasan BMKG.
Sampai saat ini, lanjut Edwar, belum ada warga yang melaporkan kerusakan akibat gempa. Terhadap isu yang berkembang di masyarakat tentang blasting yang memicu gempa, Edwar mengaku tidak tahu karena BMKG sendiri masih melakukan kajian tentang pembangkit terjadinya gempa.
"Yang jelas, pembangkit terjadinya gempa masi dikaji BMKG. Dan BMGK juga menghimbau warga tetap tenang, sebab dari hasil monitoring mereka tidak terjadi aktivitas gempabumi susulan," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.