Mahasiswanya Terlibat Tindakan Anarkis, Rektor Universitas Sanata Dharma Minta Maaf
USD akan menonaktifkan sementara status studi mahasiswa tersebut agar dapat menjalani proses hukum dengan lancar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Menyusul keterlibatan seorang mahasiswa berinisial AM jurusan Sastra Indonesia semester 4 Universitas Sanata Dharma (USD) dalam aksi demonstrasi 1 Mei lalu di simpang tiga UIN Sunan Kalijaga, USD menyesalkan terjadinya tindakan anarkis pada demonstrasi tersebut.
"Kami juga menyesalkan karena salah satu mahasiswa kami terlibat dalam tindakan anarkis tersebut," kata Rektor Universitas Sanata Dharma, Johanes Eka Priyatma saat menggelar jumpa pers di Rektorat USD, Jumat (4/5/2018) sore.
Eka memohon maaf kepada semua pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, serta pihak-pihak lain yang telah dirugikan karena tindakan itu.
Terkait tindakan anarkis tersebut, pihak kampus mempercayakan sepenuhnya kepada proses hukum yang sedang berlangsung.
"Untuk itu kami akan menonaktifkan sementara status studi mahasiswa tersebut agar dapat menjalani proses hukum dengan lancar. Sementara tidak ada kewajiban kuliah, ke kampus, membayar spp agar fokus menjalani proses hukum," lanjutnya.
Baca: Rustam Ibrahim: Menurut Saya, Strategi Paling Menguntungkan Bagi Demokrat adalah Ikut Koalisi Jokowi
Di samping itu, sebagai lembaga pendidikan pihaknya juga akan memberi perhatian kepada yang bersangkutan.
Tindakan yang akan dilakukan selanjutnya akan ditentukan berdasarkan ketentuan kode etik, nilai-nilai dasar dan peraturan akademik USD serta keputusan pengadilan yang akan diterimanya.
"Belajar dari peristiwa ini USD berkomitmen untuk lebih meningkatkan kualitasnya dalam mendampingi mahasiswa," katanya.