Ditelepon Orang Tak Dikenal, Duit Adik Wayan Sania Rp 27 Juta Jebol di ATM
Sania dan Made Aka begitu terkejut ketika saldo di rekening bank terkuras hingga tak tersisa alias nol rupiah.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Hendra Gunawan
Ketika sedang duduk-duduk santai dengan adik dan temannya di tempat tujuan di Poh Manis sekitar pukul 20.15 Wita, si Darmawan kembali menghubungi Aka melalui sambungan telepon.
"Ditelepon yang kedua, orang itu mengatakan supaya saya dan bos saya tidak rugi, maka akan diberikan DP (uang muka pembayaran) untuk sewa boat. Ngakunya supaya saya tidak rugi. Dia bilang akan bayar DP Rp 11 juta lewat transfer ke rekening bank," ungkap Made Aka.
Darmawan meminta nomor rekening untuk transfer uang DP. Aka menanggapi dengan mengatakan bahwa ia tidak memiliki rekening bank. Ia lantas menawarkan rekening adiknya, karena adiknya memiliki rekening bank. Nomor rekening adiknya pun diberikan ke Darmawan.
Percakapan telepon kemudian selesai, dan Darmawan seakan mengisyaratkan segera melakukan transfer DP uang sewa ke rekening adiknya yakni Wayan Sania.
Sekitar 45 menit kemudian, kata Aka, Darmawan menelepon kembali dirinya dan menyatakan sudah mentransfer uang ke rekening adiknya.
Made Aka dan adiknya serta temannya kemudian menuju BNI Sanur di dekat markas Polsek Denpasar Selatan untuk mengecek dana transferan.
Setelah dilihat di ATM, ternyata tidak ada transfer yang masuk, sehingga Aka pun menelepon Darmawan. Ketika Darmawan ditanya, ia ngotot bahwa dananya sudah ditransfer.
Darmawan kemudian meminta Aka memberikan nomor telepon adiknya. Darmawan lantas berkomunikasi dengan adiknya Aka. Dalam komunikasi itu, Wayan Sania dituntun Darmawan untuk melakukan transaksi.
"Anehnya, adik saya nurut saja dengan apapun yang dibilang oleh Darmawan. Di mesin ATM, adik saya pencet-pencet saja ngikuti perintah Darmawan lewat telepon,” papar Made Aka.
Sampai saat itu Made Aka dan Sania juga tak curiga sama sekali bahwa mereka sedang dalam jeratan penipu.
Atas perintah Darmawan, Sania melakukan transfer dua kali, pertama sekitar Rp 7,9 juta dan kedua Rp 19,9 juta. Malahan, Darmawan meminta nomor rekening yang lain. Tak tanggung-tanggung, yang diminta adalah nomor rekening bos-nya Made Aka.
Untungnya, uang bosnya Made Aka di ATM tinggal Rp 800 ribu. "Si Darmawan itu bilang agar duit yang Rp 800 ribu ditambah Rp 200 ribu sehingga genap Rp 1 juta, dan bisa transfer. Begitu dia berdalih. Tapi, transaksi tak jadi dilakukan,” kata Made Aka.
Setelah dua kali Sania melakukan transfer yang dituntun Darmawan tuntas dilakukan, baik Made Aka maupun Sania belum menyadari bahwa uang di rekening bank Sania sudah dikuras oleh Darmawan.
Perbuatan Darmawan baru terkuak ketika Wayan Sania akan melakukan transfer dana pelunasan cicilan motor di ATM keesokan hari. Saat akan mentransfer dana ke pihak kreditur motor cicilan, transfer itu selalu gagal dan gagal lagi. Akhirnya, Sania mengecek menu saldo di mesin ATM itu.