37 Jenazah Terlantar di RSUP Sanglah, Didominasi Jenazah Bayi
Hingga di tiga bulan awal 2018 ini saja, jenazah yang ditangani sudah mencapai 1.519 jenazah.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Jumlah jenazah yang ditangani Instalasi Forensik RSUP Sanglah terbilang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Dalam setahun terakhir pada 2017 saja, ada total sekitar 4.398 jenazah yang ditangani pihak RSUP Sanglah.
Sementara, hingga di tiga bulan awal 2018 ini saja, jenazah yang ditangani sudah mencapai 1.519 jenazah.
Dari sekian jumlah tersebut, sebanyak 37 jenazah diketahui tidak memiliki identitas dan keluarga.
Sementara jenazah terlantar lain terdiri dari mayat 2 mayat WNI, 3 mayat WNA, 7 mayat tanpa identitas alias Mr. X dan 2 titipan potongan tubuh.
Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit, SpFM (K), DFM mengatakan, sebagian besar jenazah tanpa identitas dan keluarga ini masih tersimpan dalam lemari penyimpanan mayat (cooling unit) karena masih dalam status belum dibebaskan karena masih dalam penyidikan polisi atau sebagai barang bukti.
"Status jenazah ini termasuk kategori terlantar. Beberapa memang ada pihak keluarga, ada yang titipan ada yang memang sudah diijinkan untuk dikremasi. Rata-rata karena sakit, tidak ada yang masih dalam status berkasus," ungkapnya kepada Tribun Bali ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/5/2018).
Lebih lanjut, mayat ini akan dilakukan kremasi setelah mendapatkan status pembebasan dari pihak kepolisian terkait.
Proses kremasi alan dilakukan di Krematorium Taman Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung.
"Waktu kremasi dari pihak rumah sakit tidak pasti, namun yang pasti dalam setahun, dari kita ada proses kremasi setahun dua kali. Tidak bisa sering-sering, mengingat dananya juga cukup besar," katanya.