Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duh, Ikan Budi Daya Petani Jabar Tenyata Tak Laku di Wilayahnyaa, Penyebab Utamanya Bikin Sedih

Ikan-ikan hasil budi daya para petani ikan di Jawa Barat ternyata tak begitu laku di provinsi sendiri.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Duh, Ikan Budi Daya Petani Jabar Tenyata Tak Laku di Wilayahnyaa, Penyebab Utamanya Bikin Sedih
Dokumentasi Humas Pemprov Kalimantan Utara
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana/Wisnu Saputra

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ikan-ikan hasil budi daya para petani ikan di Jawa Barat ternyata tak begitu laku di provinsi sendiri.

Kecilnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Jabar menjadi penyebab utama.

Akibatnya, sebagian besar produksi ikan para petani ikan di Jabar dijual ke luar provinsi, antara lain Banten, Jakarta, Jawa Tengah, dan Lampung.

Edwin Sopian (36), seorang petani sekaligus pengepul ikan dari Waduk Saguling, mengatakan setiap dua hari sekali ia bisa mengirim delapan ton ikan ke Jawa Tengah.

Ikan patin dan nila dari Saguling, kata Edwin, menjadi favorit bagi pasar di Jawa Tengah.

 "Sebenarnya permintaannya lebih dari delapan ton per hari. Tapi petani di sini baru mampu kirim setiap dua hari sekali," kata Edwin di Waduk Saguling, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (3/5).

BERITA TERKAIT

Edwin mengatakan, jumlah ikan yang dijual ke luar Jabar lebih banyak karena permintaan ikan di Jabar masih sedikit.

Untuk wilayah Jabar, setiap dua hari, ia paling hanya mengirim satu ton ikan. Itu pun hanya ke wilayah Bandung.

"Pasar lokalnya memang tidak terlalu banyak. Bahkan ikan patin yang dijual di pasar di Bandung kebanyakan justru bukan dari Jabar. Ada ikan yang asalnya dari Palembang," ujarnya.

Adanya rumor bahwa ikan Saguling tak layak konsumsi, kata Edwin, sangat memengaruhi permintaan dari pasar lokal. Namun, pasar di Jawa tengah hampir tidak terpengaruh.

"Di pasar-pasar di Jawa Tengah, kalau ada ikan Saguling datang, pasti langsung laku. Rasa ikan dari Saguling, kata mereka, lebih enak. Jadi permintaan terus meningkat," katanya.

Ujang Edi (43), anggota Paguyuban Petani Ikan Cirata (PPIC), juga mengakui bahwa ikan dari wilayah Jangari, Cianjur, kebanyakan memang dijual ke luar Jabar.

Setidaknya dalam sehari, pengepul ikan di Jangari bisa mengirim lebih dari 100 ton ikan ke luar Jabar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas