Begini Cara Sudirman Said Wujudkan Pertanian Organik di Jawa Tengah
Petani sebagai salah satu subyek kedaulatan pangan adalah bagaimana mendorong petani mengorganisir bibit secara alamiah, tanpa keterpaksaan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA – Potensi pertanian organik menjadi salah satu incaran calon Gubernur nomor urut 2 Jawa Tengah Sudirman Said mewujudkan cita–cita kedaulatan pangan di Jawa Tengah.
Ini disampaikan saat acara Kedaulatan Pangan dan Kedaulatan Petani, Apakah Bisa Segera Diwujudkan di kantor Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayibah (SPPQT), Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir, Jumat (11/5/2018), Sudirman percaya hal tersebut bisa diwujudkan dengan beberapa ketentuan.
"Kunci utama kedaulatan pangan di Jateng adalah pemerintahan yang bersih yang memiliki kepedulian dan keberpihakan kepada petani, sehingga ujung dari urusan ini adalah terwujudnya ketahanan pangan di Jateng," katanya.
Petani sebagai salah satu subyek kedaulatan pangan adalah bagaimana mendorong petani mengorganisir bibit secara alamiah, tanpa keterpaksaan.
“Bayangkan kalau komunitas petani, seperti Qaryah Thayibah ini banyak tersebar di Jateng tentu akan memudahkan terwujudnya cita-cita kedaulatan pangan, dengan adanya petani, kemudian dimasuki idealisme dan kemampuan teknologi, dimasuki akses, rasanya terjadi satu kekuatan luar biasa untuk mewujudkan kedaulatan pangan," jelasnya.
Lelaki asal Brebes ini menambahkan, hal penting lain yang bisa dilakukan dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan adalah mengadopsi program-program sarjana membangun desa.
Baca: Respon Ganjar Pranowo Saat Fotonya Bersama Ibu-ibu Berkaus Sudirman Said Diunggah Akun @RestyCayah
“Beberapa waktu lalu, kami, bersama Anies Baswedan membuat program di bidang pendidikan yakni Gerakan Indonesia Mengajar, kemudian berlanjut juga ada program serupa di bidang kesehatan, yakni Pencerah Nusantara, intinya merekrut sarjana baru atau lama, para guru dan ahli kesehatan, kemudian diintegrasikan dengan desa, ” tutur eks Menteri ESDM ini.
Para sarjana pertanian yang diajak membangun desa tersebut disebut Sudirman nanti akan diintegrasikan dengan desa dalam waktu yang cukup, sehingga para pakar pertanian tersebut membuat petani akan punya informasi, membangun akses pasar dan juga gudang logistik.
Cara selanjutnya, kata mantan Direktur PT PINDAD ini, adalah melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi di Jateng untuk melakukan pemberdayaan pertanian dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
"Tapi bukan KKN yang sifatnya hanya membangun got, mengecat gedung, namun pemberdayaan para petani. Lalu yang terakhir adalah gerakan beli dan bela Jateng. Gerakan ini mengadopsi gerakan di Kabupaten Kulonprogo, yang dicanangkan Bupati Hasto Wardoyo, dimana disana para ASN diwajibkan membeli dari petani setempat, dianjutkan pakai batik bikinan perajin setempat," papar Sudirman yang berpasangan dengan Ida Fauziyah di pilkada nanti.