Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nenek Zainab Tinggal di Gubuk yang Nyaris Roboh, untuk Makan Andalkan Bantuan Tetangga

Tiap hari ia tinggal sebatang kara di gubuk reyot pinggir parit Dusun 1 Penjemuran, Desa Silau Rakyat, Kabupaten Serdangbedagai.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Nenek Zainab Tinggal di Gubuk yang Nyaris Roboh, untuk Makan Andalkan Bantuan Tetangga
Tribun Medan/Indra Gunawan Sipahutar
Zainab hidup dengan kondisi sangat memprihatinkan di gubuk reyot pinggir parit Dusun 1 Penjemuran, Desa Silau Rakyat, Kabupaten Serdangbedagai. TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar

TRIBUNNEWS.COM, SEIRAMPAH - Seorang nenek bernama Zainab hidup dengan kondisi sangat memprihatinkan.

Tiap hari ia tinggal sebatang kara di gubuk reyot pinggir parit Dusun 1 Penjemuran, Desa Silau Rakyat, Kabupaten Serdangbedagai.

Pengamatan Tribun Medan, gubuknya yang berukuran 2,5 meter x 1,5 meter sudah miring bahkan nyaris roboh.

Dinding terbuat dari tepas sudah banyak yang jebol, bahkan atap gubuk yang terbuat dari rumbia sudah bocor.

Baca: Demokrat Alihkan Dukungan untuk Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

Zainab sudah tinggal di gubuk tersebut selama delapan tahun, sejak berdiri gubuknya itu tidak pernah direhab.

Di depan gubuknya terdapat pohon pisang. Sementara di bagian belakang ada tanaman cabai.

Berita Rekomendasi

Saat dikunjungi Tribun Medan, Jumat (11/5/2018), Zainab sedang tidur-tiduran di gubuknya itu.

"Siapa kalian? Lagi pening kali kepala nenek ini. Udah seminggu pening saja kepala nenek. Mau berobat gak punya duit," kata Zainab sembari bangkit dari tidurnya.

Suara Zainab sudah mulai tak jelas.

Baca: Kiai Sholeh Qosim Meninggal saat Sujud Salat Magrib, Tangannya Masih Menggenggam Tasbih

Berbincang dengan Tribun Medan, Zainab tak mengingat jelas berapa usianya, ia memprediksi usianya berkisar 75 hingga 80 tahunan.

Ia mengungkapkan untuk kebutuhan sehari-hari ia hanya bisa mengandalkan bantuan dari tetangga.

Karena gubuknya tidak ada kamar mandi dan toilet, ia pun memanfaatkan air parit yang berjarak sekitar lima meter dari gubuknya.

"Kalau Rasta (Beras Sejahtera bantuan dari Pemerintah) saya gak ada dapat. Ya gitulah dikasih-kasih orang untuk makan," kata Nek Zainab yang hidup sebatang kara.

Baca: Ada 160 Pendaki di Pasar Bubrah saat Gunung Merapi Meletus

Warga asli Desa Silau Rakyat ini mengaku dulunya pernah mempunya seorang suami dengan dua anak.

Namun orang-orang yang ia sayangi itu sudah lama meninggal dunia. (dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas