Semua Anak Sekolah di Surabaya Diliburkan
Surabaya mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah satu hari untuk siswa di Surabaya pada Senin
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah satu hari untuk siswa di Surabaya pada Senin (14/5/2018) pasca bom di Surabaya yang meledak pada Minggu (13/5/2018).
Kebijakan tersebut mengacu pada surat yang dikeluarkan Pemerintah Kota Surabaya Nomor 421/4179/436.7.1/2017 pada Senin tanggal 14 Mei 2018 yang berisi kegiatan belajar mengajar para siswa dilaksanakan di rumah.
Rina Indriah (46) warga Surabaya Barat saat dihubungi Senin (14/5/2018) menjelaskan jika anak bungsunya yang bersekolah di salah satu SMP Negeri di Surabaya hari ini libur sekolah.
"Saya dapat pesan dari gurunya jika hari ini libur dulu pasca pengeboman. Nggak apa-apa karena saya sebagai orang tua juga khawatir apalagi kemarin ada anak-anak yang menjadi korban meninggal dunia," jelasnya.
Namun untuk anaknya yang bersekolah di Gresik tetap bersekolah seperti biasa.
"Kebetulan saya tinggal di perbatasan antara Surabaya dan Gresik. Jadi yang libur hanya yang di Surabaya. Tapi untuk guru-gurunya tetap masuk kok. Saya dapat kabar seperti itu dari wali kelas anak saya," jelas Rina.
Selain itu, Rina bercerita pasca com meledak di 3 titik, gereja tempat dia beribadah tutup termasuk beberapa gereja yang ada di dekat rumahnya.
Baca: Bayu Meninggal saat Hadang Pelaku Bom di Surabaya, Begini Ungkapan Hati sang Istri dan Ibu Kandung
Bahkan gereja yang sedang melangsungkan ibadah kebaktian juga dibubarkan
"Saya jadwal ibadahnya jam setengah 10 pagi sedangkan bom meledak sekitar jam 7 pagi. Jadi ibadah kebaktian di gereja dekat rumah saya di Citraland tutup," ceritanya.
Bahkan, Rina mengaku sempat mengunjungi beberapa gereja lainnya, pasca mendengar informasi bom meledak, namun kondisi gereja yang dikunjungi sama yaitu ditutup termasuk juga sekolah minggu yang juga diliburkan.
Namun untuk aktivitas masyarakat Surabaya pada Senin (14/5/2018) sudah kembali normal. Hanya saja, menurut Rina, jalanan Surabaya pagi lebih lengang karena tiak ada aktvitas anak berangkat sekolah.
"Saya juga tetap bekerja walaupun kantor saya letaknya hanya sekitar 200 meter dari pempat meledaknya bom yang pertama. Semoga tidak ada peristiwa serupa lagi," jelasnya.