Survei ARC : Ganjar-Yasin Unggul
Elektabilitas Ganjar-Yasin mencapai angka 58,8 persen, sedangkan Sudirman-Ida sebesar 11,5 persen
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Alvara Research Center (ARC) mengumumkan hasil survei elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin mengungguli Sudirman Sai-Ida Fauziyah.
Hasil itu terwujud melalui simulasi pertanyaan terbuka dan tertutup.
Ganjar-Yasin tak terkejar Sudirman-Ida," beber Founder and CEO ARC, Hasanuddin Ali di ruang Tlogo 1 Hotel Kesambi Hijau, Kota Semarang, Senin (14/5/2018) siang.
Elektabilitas Ganjar-Yasin mencapai angka 58,8 persen, sedangkan Sudirman-Ida sebesar 11,5 persen.
Jumlah pemilih yang belum memutuskan (undecided voter) ada 29,0 persen.
Berdasar simulasi tertutup, pasangan Ganjar-Yasin memperoleh elektabilitas 57,3 persen. Sudirman-Ida 11,7 persen.
Pemilih yang belum memutuskan 30,0 persen.
"Jarak elektabilitas Ganjar-Yasin dengan Sudirman-Ida mencapai 45,6 persen. Jarak tersebut justru lebih tinggi dibandingkan jumlah undecided voter yang mencapai 30 persen. Artinya, meski pasangan Sudirman-Ida berhasil menggaet seluruh undecided voter, masih belum mampu mengejar Ganjar-Yasin," kata Ali.
Apakah hasil survei itu menandakan akhir perjuangan Sudirman-Ida?
Ali menjawab secara hitungan angka berdasar survei tersebut, pasangan Sudirman-Ida bisa dibilang mustahil menang.
"Itu berdasar tiga indikator. Pertama, soal selisih elektabilitas, 57 dan 11 persen itu terlalu tinggi. Dengan berbagai pengalaman survei dan sisa waktu pemilihan 1,5 bulan ini, mengejar selisih itu susah sekali," paparnya.
Kedua, lanjut Ali, soal soliditas pemilih.
Ganjar-Yasin memiliki pemilih yang solid dibanding Sudirman-Ida.
Soliditas pemilih Ganjar-Yasin, berdasar data yang dibagikan, mencapai 68,2 persen. Sudirman-Ida 60,7 persen.
Ali menyoroti tingkat kepuasan publik terhadap petahana, baik atau mencapai 85,3 persen.
"Presiden Jokowi saja kalau kita lihat, tingkat kepuasan survei kita terakhir itu hanya 77 persen. Ini indikatornya sama (Jokowi dan Ganjar), yang kita pakai untuk nasional dan Jawa Tengah," ungkapnya.
Ali menyarankan tim Sudirman-Ida perlu menyisir masing-masing elektoral atau daerah pemilihan yang memiliki undecided voter terbanyak.
Sebagai informasi, ARC menyelenggarakan riset itu mulai tanggal 20-30 April 2018.
Pendekatan riset secara kuantitatif.
Pengambilan sampel melalui metode Multi-stage Random Sampling dengan rumah tangga sebagai unit terkecil.
Pengumpulan data secara tatap muka dari rumah ke rumah terhadap 1.000 responden.