Matikan Listrik Sebelum Digrebek, Terduga Teroris di Manukan Diduga Tahu Mau Disergap
Terjadinya penyergapan dan baku tembak oleh Tim Densus 88 dengan terduga teroris rupanya telah diketahui oleh pelaku
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Terjadinya penyergapan dan baku tembak oleh Tim Densus 88 dengan terduga teroris rupanya telah diketahui oleh pelaku yang bertempat di Jalan Sikatan, Manukan, Surabaya, Sleasa (15/3/2018).
Kombes Pol Frans Barung Mangera menduga bahwa terduga pelaku teroris telah mempersiapkan pengamanan sebelum tim Densus datang.
Pelaku disebut sempat mematikan jaringan listrik di wilayah tersebut dan menyebabkan kondisi gelap gulita untuk penyisiran.
"Pelaku yang tewas tadi, saat digerebek sempat mematikan jaringan listrik yang membuat proses penyisiran gelap," ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa telah terjadi baku tembak di kawasan tersebut.
"Iya, terjadi kontak senjata jam 17.00 WIB akibat terduga teroris dengan Densus 88. Satu pelaku tewas akibat melawan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Kombes Pol Frans Barung Mangera menduga, pelaku yang berusia antara 38-40 tahun itu menyimpan bahan peledak berbahaya.
Sebab, di beberapa TKP rumah pelaku yang tewas sebelumnya, ditemukan sejumlah bahan peledak.
Sehingga tidak menutup kemungkinan korban yang digerebek juga menyimpan bahan yang sama dengan pelaku lain.
"Kita masih menduga ada bahan peledak berbahaya di sana. Karena dari TKP sebelumnya yang korban tewas ada banyak bahan peledak," imbuhnya.
"Saya imbau warga bisa menjauhi lokasi karena lokasi masih berbahaya," tuturnya saat di Media Center Polda Jatim.