Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga di Vila Pacet dan Trawas Mojokerto Diminta Waspada Terhadap 'Orang Asing'

- Rentetan aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo menimbulkan efek domino hingga memicu gejolak keamanan di sejumlah daerah.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Warga di Vila Pacet dan Trawas Mojokerto Diminta Waspada Terhadap 'Orang Asing'
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Rentetan aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo menimbulkan efek domino hingga memicu gejolak keamanan di sejumlah daerah.

Kondisi keamaan yang belum stabil tersebut juga berdampak pada pemberlakukan siaga satu di Kota/ Kabupaten Mojokerto yang merupakan wilayah paling dekat dari kedua kota lokasi aksi teror itu.

Polres Mojokerto pun memperketat pengamanan hingga lapis bawah di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto.

Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata menuturkan untuk mengajak masyakat turut aktif terlibat dalam Pam Swakarsa guna mengantisipasi aksi teror yang telah terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Dia juga mengimbau warga di sekitar agar lebih peka terhadap kehadiran orang baru di lingkungannya.

"Partisipasi dan peran serta masyarakat mulai dari tingkat RT dan RW yaitu begitu diperlukan untuk memanimalisir kegiatan apapun yang dapat memicu gejolak keamaan hingga aksi terorisme," ujarnya saat giat FGD (Focus Group Discussion ) peran pam Swakarsa mengantisipasi Radikalisme dan Terorisme di Aula Polres Mojokerto, Selasa (15/5/2018).

Leo mengatakan bahwa untuk pelaku teroris yang melakukan aksinya di sejumlah lokasi Surabaya dan Sidoarjo merupakan jaringan dari Jamaah Ansorud Daulah ( JAD).

Karena itulah, perlu peran masyarakat untuk mempersempit ruang gerak  potensi dugaan sel-sel dari kelompok teroris di wilayah Hukum Polres Mojokerto.

BERITA REKOMENDASI

"Untuk itu lebih meningkatkan sistem Pam swakarsa dari tingkat RT/RW di Kabupaten Mojokerto guna memperkecil ruang gerak sekaligus mengantisipasi terjadinya aksi teroris di wilayah kita," ungkapnya.

Masih kata Leo, belajar dari pengalamannya ketika menjabat menjadi Kapolres Batu dan saat terjadinya aksi terorisme Bom Thamrin Jakarta,   kala itu ada penggerebekkan di vila Batu yang disewa oleh sekelompk orang terduga teroris selama tiga bulan.

Selama itu warga tidak mengetahui adanya vila yang ditempati oleh terduga teroris.

Karena itulah dia meminta masyarakat lebih waspada terhadap kehadiran orang baru yang ada di wilayahnya. Selain itu agar diantisipasi tempat kos-kosan dan hotel disepanjang objek wisata Kabupaten Mojokerto.

Apalagi, kata dia warga diimbau lebih selektif melakukan pendataan tamu atau orang yang akan bermalam terutama di vila atau hotel di wilayah Kecamatan Pacet dan Trawas.


"Pada warga berkenan agar lebih digalakkan lagi program tamu lapor 1x24 untuk menjaga kondusivitas selama situasi ini," bebernya.

Kapolres Mojokerto menyebut mempunyai program Semeru Mojopahit yang aplikasinya dapat diunduh melalui ponsel Android bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat laporan dari masyarakat yang nantinya
Polres Mojokerto akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Warga tidak perlu cemas jika melaporkan kejadian atau orang tidak dikenal beraktivitas mencurigakan.

"Kami selalu menjamin rahasia identitas pelapor," pungkasnya. 

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas