Kondisi Anak-anak Pelaku Bom Surabaya yang Selamat, Mereka Masih Trauma
Sebelumnya, A menjalani perawatan di ruang ICU sejak Senin (14/5/2018) pasca serangan bom di Polrestabes Surabaya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - A (8) salah satu anak pelaku bom bunuh diri di pintu masuk Polrestabes Surabaya terus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda Jatim.
A yang merupakan anak perempuan ini sudah masuk ke ruang inap.
Sebelumnya, A menjalani perawatan di ruang ICU sejak Senin (14/5/2018) pasca serangan bom di Polrestabes Surabaya.
"Sudah tak di ICU lagi, sudah dirawat di ruang inap," sebut Kohar Hari Santoso, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim di RS Bhayangkara Polda Jatim, Rabu (16/5/2018).
Kohar ikut menemui A dan 6 anak pelaku bom bunuh diri di RS Bhayangkara bersama KPAI dan LPSK.
Kondisi A terus membaik pasca ledakan bom yang melukai tubuhnya
Menurut Kohar, A ini mengalami luka di beberapa tubuhnya. Seperti di bagian kaki, tangan dan badan.
"Ada luka yang masih butuh perawatan, seperti luka benturan, tapi sudah baik" jelas Kohar.
Kohar menjelaskan, A sudah melewati masa kritis.
Tadi saat berada di tempat tidur, kondisi stabil.
Tapi, yang terpenting butuh pemulihan kejiwaan.
"Sepertinya masih ada perasaan takut, butuh penyembuhan," ucapnya.
Meski demikian, A saat diajak komunikasi sudah nyambung dan respon baik.
Selain A, tiga anak lainnya dari pelaku ledakan bom juga lukanya terus membaik dan tak berat.
Secara fisik stabil, tapi butuh pendampingan terus.
"Semua anak-anak terus dipantau, traumatiknya yang harus dihilangkan. Ini butuh proses dan tergantung respon pasiennya bagimana," pungkas Kohar.
Seperti diketahui, A merupakan anak dari Tri Murtiono.
Dia selamat dari ledakan bom bunuh diri ayah, ibunya dan dua kakaknya yang tewas.
A sempat terpental 3 meter akibat ledakan bom dan diselamatkan Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Roni Faisal. (Fathkul Alami)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Begini Kondisi Anak-anak Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya : 'Masih Ada Perasaan Takut',