Pekerjaan Para Pelaku Pengeboman di Surabaya-Sidoarjo, Buat Publik Tak Menyangka Mereka Teroris
Mengajak keluarganya ikut aksi bom bunuh diri, pekerjaan para pengebom di Surabaya dan Sidoarjo ini membuat publik terkejut.
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa teror bom yang terjadi di Jawa Timur hingga kini menjadi sorotan.
Kejadian yang paling menyita perhatian adalah peledakan di tiga gereja Surabaya dan sebuah kamar di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.
Pasalnya, para otak di balik peristiwa yang terjadi pada Minggu (13/5/2018) tersebut rupanya berhubungan.
Dita Oepriarto pelaku bom 3 gereja di Surabaya ternyata mengenal Anton Ferdiantono, pemilik bom di Sidoarjo.
BACA: Sosok Ipda H Auzar, Anggota Polri yang Tewas Tertabrak Terduga Teroris di Mapolda Riau, Baik & Ramah
Sedangkan Anton Ferdiantono tewas bersama istrinya Puspitasari dan anak pertamanya HAR usai bom miliknya meledak di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.
Lalu anak ketiga dan keempat mereka FP, dan GHA luka parah. AR anak kedua Anton, selamat.
Dita dan Anton sama-sama memiliki guru bernama Abu Bakar yang kini tengah diburu polisi.
Disusul keluarga Tri Murtiono yang meledakkan diri di Polrestabes Surabaya (Senin (14/5/2018).
Tri tewas bersama istri dan dua anaknya MDS dan MDA, sementara AAP diketahui selamat.
Termasuk deretan pekerjaan mereka dikeseharian yang dibongkar warga sekitar.