Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat dari Luar Negeri Bocorkan Siapa Target Sebenarnya Teroris, Ini Katanya

Greg Fealy, pengamat politik dan Islam Indonesia dari Australian National University (ANU) di Canberra mengatakan, polisi merupakan salah satu musuh

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pengamat dari Luar Negeri Bocorkan Siapa Target Sebenarnya Teroris, Ini Katanya
capture video
Terungkap Otak Sekaligus Guru Pengebom Surabaya, Kegiatan Rutin dengan Keluarga Pelaku Mengejutkan 

Saat ditanya soal radikal dan toleransi di Indonesia, Greg berpendapat bahwa meningkatnya radikal Islam sedikit berlebihan.

"Bisa dikatakan berlebihan jika dikatakan adalah sebuah grup yang ingin menegakkan syariah atau mengubah Indonesia jadi negara Islam, karena politik Islam di Indonesia tidaklah efektif, meski media melaporkannya seolah sudah terjadi," ucapnya.

Menurutnya bibit radikal sebenarnya bisa dihentikan jika ada saluran politik yang sehat.

"Semakin banyak kita melibatkan orang-orang dengan berbagai pandangan ke dalam sistem politik untuk menyampaikan suara serta memberikan kesempatan, maka semakin kecil kemungkinan mereka untuk melakukan aksi radikal."

Menurutnya kondisi di Indonesia sekarang lebih memungkinkan untuk membuat semua kalangan terlibat politik yang sehat.

"Tapi ada sebagian kecil yang juga menolak apa yang disebut demokrasi dan ingin menggantinya dengan sistem lain."

"Seberapapun pluralisnya sebuah negara, tetap akan selalu ada sejumlah kecil yang menolak pandangan ini."

Berita Rekomendasi

Greg juga menyampaikan dari data terbaru pengamatannya yang menunjukkan toleransi di Indonesia secara umum telah meningkat kurang dari 10 tahun terakhir.

Tapi ia mengakui kalau intoleransi justru juga meningkat, seperti di kalangan Muslim kelas menengah di kota-kota besar, yang menurutnya memiliki peran untuk menyingkirkan Ahok dari dunia politik.

"Data ini kompleks, karena tidak menunjukkan satu arah saja, tapi ada tren berbeda pada sejumlah kelompok warga."

"Secara keseluruhan warga Indonesia lebih toleransi saat ini dibandingkan 10 tahun," tambahnya.

Ia mengatakan banyak ditemui komentar di jejaring sosial, seperti di Facebook atau Instagram yang berbau intoleran, tapi ia setuju jika apa yang terjadi di dunia maya, tidak mewakili keadaan sebenarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas