Banjir Bandang di Desa Lompo Loang Sebabkan Aktivitas Belajar Mengajar 800-an Siswa Terhenti
Banjir bandang kembali menerjang Desa Lompo Loang, Kecamatan Pitumppanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (21/5/2018).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Thamzil Thahir
TRIBUNNEWS.COM, PITUMPANUA - Banjir bandang kembali menerjang Desa Lompo Loang, Kecamatan Pitumppanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (21/5/2018) dini hari.
Sekitar 800-an siswa dari SMAN 14 Wajo dan SMUN 6 Wajo, dilaporkan tak bisa mengikuti aktivitas belajar mengajar di akhir tahun ajaran 2017/2018 ini.
Informasi yang diperoleh Tribun Timur dari Koordinator Pengawas SMA/SMA Diknas Pendidikan Sulsel, menyebutkan laporan dari sekolah setempat, aktivitas belajar mengajar terhenti.
Sebanyak 185 Siswa kelas X dan XI SMA 14 Wajo, serta sekitar 800-an SMAN 6 Wajo Di Kelurahan Bulete, Kecamatan Pitumpanua, Wajo, juga mengalami hal yang sama di awal musim hujan Agustus 2017 lalu.
Baca: Para Pembalap dan Warga Lari Kocar-kacir saat Tim Gabungan Bubarkan Aksi Balapan Liar
Dilaporkan air setinggi perut orang dewas menyebabkan kendaraan tak bisa mengakses masuk ke lokasi sekolah.
Seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banjir bandang akhir musim hujan di Pitumpanua, biasanya berlangsung 2 hingga tiga hari, sebab juga diikuti endapan lumpur.
Lokasi sekolah sekitar 31 km sebelum ibu kota Kecamatan Siwa, di perbatasan Wajo dan Luwu.
Akses untuk masuk ke kampung Lompo Loang sekitar 10 km dari jalan poros Wajo-Luwu.
Banjir tahunan ini merupakan banjir kiriman dari Sidrap, sebelah barat Lompo Loang.
Selain sekolah dan sarana pendidikan, banjir juga merendam 300-an rumah penduduk, sekolah dan area persawahan warga tergenang air lumpur.
Sawah warga seluas 50 Ha di kawasan ini juga dilaporkan terendam air lumpur.