Dua Kali Letusan Freatik Gunung Merapi, Boyolali Aman
Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinung, menuturkan kondisi di Boyolali pascaletusan freatik dua kali ini tetap normal.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Gunung Merapi kembali mengalami letusan freatik dua kali, Senin (21/5/2018).
Letusan pertama diketahui terjadi pada 01.25 dini hari.
Sedangkan letusan kedua terjadi pada 09.36 pagi.
Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinung, menuturkan kondisi di Boyolali pascaletusan freatik dua kali ini tetap normal.
Hanya saja, pihaknya meminta masyarakat khususnya yang tinggal di radius di bawah 10 km dari puncak Merapi untuk terus waspada.
Baca: Gunung Merapi Meletus Lagi, Pendaki Dibatasi Hanya Sampai Pasar Bubar
"Intinya sampai saat ini aman. Saat ini saya memantau di Selo Boyolali, kondisi aman terkendali," kata Bambang kepada Tribun Jateng, Senin siang.
Menurutnya ada perbedaan letusan freatik yang terjadi dua kali dalam sehari ini.
Yakni letusan yang pertama pada pukul 01.25, berlangsung selama 19 menit dengan ketinggian asap 700 meter, dan amplitudo seismik terukur 20mm.
Sementara untuk letusan kedua pukul 09.36 pagi, berlangsung selama 6 menit, dengan tinggi asap 1.200 meter dan amplitudo maksimum 23mm.
Baca: Ketua RT Tak Menyangka Eko Sang Muazin di Kedungturi Terlibat Jaringan Teroris
"Jadi status tetap normal, hujan abu terjadi tetapi tak jatuh di sekitar Boyolali," urainya.
Disinggung terkait pendaki yang saat ini berada di Gunung Merapi, ia menuturkan tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Hanya saja para pendaki saat ini dibatasi untuk mendaki sampai kawasan Pasar Bubrah saja.
"Pembatasan dilakukan untuk keamanan saja. Terlebih kondisi puncak Merapi rawan longsor juga," urai dia.
Untuk aktivitas masyarakat Selo Boyolali pun menurutnya saat ini berjalan normal seperti biasa.
Meski begitu Bambang Sinung sekali lagi mengingatkan agar masyarakat tetap waspada.
"Sampai saat ini tidak ada relokasi dan lain-lain, artinya tetap aman," terang Bambang Sinung.