Ramadhan Di Balai Kota Bogor
Masjid pun ramai dengan jamaah, sebab setelah melaksanakan Duha ada sebagian lain yang melanjutkan dengan tadarus Al Quran.
Editor: Content Writer
Hari itu usai apel pagi, pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Bogor bergegas menuju Masjid At’Taqwa, yang berada di halaman Balaikota Bogor.
Bukan hanya kaum pria melainkan juga para perempuannya. Mereka bermaksud melaksanakan shalat sunat Duha. Masjid pun ramai dengan jamaah, sebab setelah melaksanakan Duha ada sebagian lain yang melanjutkan dengan tadarus Al Quran.
Itu sebuah fenomena yang sebetulnya tidak hanya muncul di bulan Ramadhan. Di hari-hari lain sebelum dan sesudah Ramadhan, pada jam pagi Masjid At’Taqwa selalu saja banyak dikunjungi pegawai yang hendak melaksanakan salat Duha sebelum melaksanakan aktivitas kerja.
Namun demikian, pada setiap Ramadhan jumlah mereka yang melaksanakan salat sunat tersebut tampak lebih banyak.
Siang harinya berlangsung shalat Zuhur berjamaah. Masjid terasa lebih penuh, karena jumlah pegawai yang ikut berjamaah menjadi lebih banyak dari hari-hari biasa.
Jumlah shaf jamaah shalat lebih banyak, sehingga lebih dari sepertiga ruang masjid terisi. Usai shalat agenda dilanjukan dengan kultum yang memang sudah biasa dilaksanakan setiap harinya di bulan-bulan sebelum Ramadhan.Kultum dibawakan secara bergantian oleh para penceramah dari wilayah Bogor dan sekitarnya.
Bahkan pada hari puasa ke-5, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat ikut menyampaikan kultum. Pada kesempatan itu Ade mengulas tentang arti penting ibadah puasa yang merupakan perintah Allah SWT kepada orang-orang beriman.
Dalam salah satu pesannya Ade mengatakan, “Iman itu pandangan dan sikap hidup. Orang beriman adalah orang yang telah menyatakan sikap hidupnya, bahwa tidak ada pembinaan kehidupan yang lain kecuali mencari ridha Allah SWT”.
Di bulan Ramadhan, Masjid At’Taqwa seolah-olah telah menjadi pusat aktivitas kerohanian pegawai yang bertugas di lingkungan Balaikota. Termasuk pegawai dari kantor-kantor yang berada di lingkungan terdekat Balaikota. Pengurus DKM At’Taqwa memang telah menyiapkan berbagai aktivitas. Menurut Sekretaris DKM At’Taqwa, Andry, SE, sedikitnya ada 6 kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap hari.
Selain kultum setelah shalat Zuhur, pengurus juga menyelenggarakan kegiatan buka bersama dengan menyediakan takjil dan shalat tarawih, serta pengumpulan zakat.
“Kami menyediakan takjil karena ada saja pegawai yang lembur dan bertugas menjaga keamanan. Juga ada saja warga masyarakat yang mampir untuk melaksanakan shalat Magrib,” kata Andry.
Sedangkan makanan takjil disediakan secara bergiliran oleh setiap unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.
Di luar itu DKM At’Taqwa juga mengelola zakat fitrah dan zakat mal. Pada Ramadhan tahun lalu jumlah zakat yang terkumpul mencapai Rp 4,7 juta. Terbanyak merupakan zakat yang diserahkan oleh para pegawai. Untuk tahun ini diperkirakan jumlah tersebut akan berkurang, karena libur Idul Fitri datang lebih cepat, sehingga diperkirakan pula banyak pegawai yang menyerahkan zakat ke UPZ lainnya.
Kegiatan yang berlangsung di At’Taqwa tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh para pegawai. Warga masyarakat pun ada yang ikut berkegiatan. Diantaranya pada bulan ini para pelajar yang tergabung di dalam Forum Silaturahim Rohis/DKM Bogor akan menyelenggarakan bukan puasa bersama. Acara ini rencananya akan diikuti para anggotanya yang merupakan siswa siswi SMA/SMK dan MA se-Kota dan Kabupaten Bogor.
“Mereka sudah mengajukan surat permohonan izin dan pada prinsipnya kami mempersilakan,” kata Andry.
Ada pula para ibu-ibu yang tergabung di dalam Dharma Wanita Persatuan Kota Bogor. Mereka menggunakan Masjid At’Taqwa untuk melaksanakan kajian dan khataman Al Quran. Kegiatan ini cukup banyak diikuti oleh para anggotanya.
Meskipun terbuka untuk umum, pemanfaatan At’Taqwa untuk kegiatan i’tikaf belum bisa dilaksanakan untuk masyarakat. Hal ini karena semata-mata pertimbangan keamanan. Maklum masjid ini berada di lingkungan pemerintahan, sehingga faktor keamanan perlu menjadi pertimbangan.
Secara keseluruhan menurut pengamatan Andy, sepanjang bulan Ramadhan telah terjadi banyak perubahan di kalangan pegawai yang bertugas di lingkungan Balaikota .
Diantaranya, ”Jumlah jamaah shalat Zuhur dan Ashar di masjid meningkat, banyak yang melaksanakan shalat sunat Duha serta yang melaksanakan tadarus Al Quran,” kata Andry yang juga menjabat sebagai Kasubag Bina Mental dan Rohani, Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyaat. “Saya turut berharap, kebiasaan baik seperti itu bisa berlanjut di bulan-bulan lainnya,” lanjutnya.
Selain itu menurutnya, kini tidak banyak lagi pemandangan orang-orang yang tidur atau tiduran di dalam masjid. Apalagi para pegawai telah diimbau oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Aparatur, Fetty Qondarsyah, supaya tidak tidur di masjid, meskipun pada jam istirahat.
Imbauan itu disampaikan langsung oleh Fetty pada apel pagi di hari pertama puasa. Semoga berkah Ramadhan akan mendatangkan kebaikan bagi semua pegawai yang bertugas di jajaran Pemerintah Kota Bogor. (*)