Status Siaga Darurat Karhutla Riau Diperpanjang Hingga 30 November
Meskipun Ramadan namun menurut Ahmad Hijazi tidak akan menyurutkan semangat pasukan di lapangan dalam melakukan patroli secara rutin.
Editor: Dewi Agustina
Status Siaga Darurat Karhutla Riau Diperpanjang Hingga 30 November
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau Danrem 031/WB Brigjend TNI Sonny Aprianto memimpin langsung rapat penetapan perpanjangan status siaga darurat Karhutla di kantor Gubernur Riau, Senin (28/5/2018).
Hadir dalam Penetapan tersebut Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger dan sejumlah Dinas terkait dan instansi yang terlibat lainnya.
"Bulan depan puncaknya kemarau, antisipasi Satgas terhadap kebakaran hutan dan lahan maka diperpanjang status siaga darurat Karhutla enam bulan," ujar Sonny Aprianto usai hadiri rapat kepada Tribun Pekanbaru.
Apalagi lanjut Sonny Aprianto, ditambah Agustus dan September mendatang ada perhelatan Asian Games, kemudian juga Pilkada, sehingga event ini harus aman dari ancaman kebakaran akibat kemarau.
"Sebenarnya satgas sudah siaga sejak Februari, kita sudah melakukan antisipasi dan pencegahan karena kita sudah punya dua helikopter dari BNPB, satu dari KLHK, dunia usaha juga ada dua unit, semua sudah beroperasi," ujar Aprianto.
Baca: Gara-gara Cemburu Seorang Kakek Tikam Pemuda 19 Tahun hingga Tewas
Sebagai Dansatgas, Aprianto sudah tekankan kepada Dansubsatgas dalam hal ini darat apabila ada kesulitan dalam pemadaman agar didukung udara, lewat water bombing. Sehingga komunikasi harus dikuatkan.
"Pola baru juga saya terapkan, titik rawan kebakaran akan saya turunkan pasukan, menggunakan heli ke sana akan buat tenda, jadi pasukan akan dekat dengan lokasi, pasukan akan melakukan Pemadaman hingga padam," ujar Aprianto.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta dukungan dari dunia usaha dalam membantu aparat di lapangan terutama untuk peralatan transportasi ke daerah tertulis.
"Pekan lalu saya sudah lakukan pendekatan dengan pelaku usaha, agar bisa mengalihkan CSR untuk membantu motor trail. Karena setelah saya mutar ke kodim-Kodim keluhan sama, jarak jauh dari pos ke titik lokasi api, Dumai sudah ada perusahaan yang membantu, dan pekan ini insyaallah ada tambahan, kalau mereka peduli bantu kami," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi yang langsung menetapkan status perpanjangan status siaga darurat Karhutla itu mewakili Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim.
Baca: Siswi Lulusan SMK Ditemukan Pacarnya Sudah Tak Bernyawa, Diduga Minum Pil Penggugur Kandungan
Menurut pejabat eselon I di Pemprov Riau ini keberhasilan Riau bebas asap harus dilanjutkan pada tahun ini.
Perpanjangan status tersebut dibacakan oleh Sekda Provinsi Riau, Ahmad Hijazi yang mewakili Plt Gubernur Riau.
"Akhirnya dengan mengucakan Bismillahirahmanirahim, serta mengharapkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala perpanjangan status penanggulangan bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan 2018 kita tetapkan terhitung dari 1 Juni 2018 sampai 30 November 2018," jelas Sekda Riau diiringi tepuk tangan dari jajaran satgas karhutla dan stake holder yang hadir.
Meskipun Ramadan namun menurut Ahmad Hijazi tidak akan menyurutkan semangat pasukan di lapangan dalam melakukan patroli secara rutin.
"Setiap hari patroli dan tidak akan pernah kendor pengawasan di lapangan," ujar Ahmad Hijazi.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan sepanjang periode pertama status siaga darurat Karhutla di Riau Sudah melahap 1.870 hektar terbakar sepanjang tahun ini.
Baca: Anggota KPID Jateng Terancam Diberhentikan, Diduga Terlibat Tim Sukses Sudirman Said
"Terparah itu kejadian waktu Januari dan Februari, saat itu belum tetapkan status, dan jika dibandingkan tahun 2817 silam memang tahun ini kebakaran lebih luas 80 persen, karena tahun 2017 itu hanya sekitar 200 hektar," ujar Edwar Sanger.
Maka dengan perpanjangan status siaga darurat Karhutla ini hingga 30 November mendatang menurut Edwar Sanger maka tim Satgas akan bekerja maksimal dalam melakukan upaya pencegahan.
"Fasiltas sudah didukung, untuk kesiapan anggaran kita akan disupport dari pusat. Sejauh ini selama tahun 2018 dana belum ada turun," ujar Sanger.
Diakui Sanger memang sesuai prediksi BMKG pada Mei dan Juni merupakan musim kemarau hebat, namun tetap berdoa agar tidak sampai terjadi.
"Seperti Mei ini prediksi awal terjadi musim kemarau, namun alhamdulillah hujan masih turun. Mudah-mudahan dan kita berdoa, kemarau yang dihadapi tidak separah 2015 lalu," ujar Sanger.