Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Pendeta Henderson Bunuh Anak Angkat di Gereja, Disebut Sosok yang Baik dan Penyayang

Diduga dibunuh oleh pendeta GSRI bernama Henderson Sembiring. Seperti apa sosok Pendeta Henderson Sembiring sebenarnya?

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in 5 Fakta Pendeta Henderson Bunuh Anak Angkat di Gereja, Disebut Sosok yang Baik dan Penyayang
Tribun Medan/Handover
Pendeta Henderson Sembiring saat ditangkap polisi 

Kepala Desa Nogo Rejo, Suyono menjelaskan bahwa selama ini pelaku belum pernah menjelekkan nama deas.

"Ya bagus orangnya, selama ini gak ada yang aneh-aneh dilakukannya. Sama warga sini belum ada cacatnya lah. Baru kali ini saja kejadian seperti ini. Saya dan warga lain ya terkejut lah,"ujar Suyono Jumat, (1/6/2018).

Anak gadis pelaku, Yesi Br Sembiring juga mengaku bahwa ayahnya adalah sosok yang cukup baik dan rajin beribadah.

" Jangankan minum-minuman, merokok saja dia (Henderson) tidak pernah. Boleh tanya sama warga sini bagaimana orangnya. Orangnya baik tidak pernah buat kecewa (buat malu keluarga selama ini),"kata Yesi.

Diketahui, Yesi adalah anak bungsu Henderson dari dua bersaudara.

4. Sehari-hari Henderson merawat ibunya yang berusia 104 tahun

Pihak keluarga hingga kini masih penasaran mengapa Henderson melakukan pembunuhan sadis terhadap anak angkatnya sendiri.

Berita Rekomendasi

Hal ini diungkapkan oleh kakak ipar pelaku, M Br Ginting.

"Ntah setan apalah yang merasukinya kemarin itu makanya bisa seperti itu dia. Tinggal di sininya perempuan itu lama, ada juga empat tahun kurasa karena dia kerja di pabrik sapu di Tanjung Morawa,"ujar M Br Ginting yang ditemui di rumah Henderson Jumat (1/6/2018).

Pada saat diwawancarai, kakak ipar pelaku itu juga sempat menangis dan menyebutkan bahwa adik iparnya adalah orang yang baik dan penyayang.

"Dia di rumahnya ini tinggal bersama mamakku yang sudah berusia 104 tahun. Kami saja anak-anaknya gak sanggup ngurus mamak kami ini, tapi dia sanggup. Sayang kali dia sama mamak kami ini,"kata M Br Ginting.

Meski sudah lanjut usia, Henderson tetap rajin membawakan ibu mertuanya itu untuk beribadah di gereja yang dia pimpin.

Disebut sebelum kejadian pembunuhan dilakukan Henderson mengaku pamit kepada istrinya untuk pergi ke Kabanjahe.

"Sebenarnya mau pergi ke Kabanjahe samanya mereka ini berdua (Henderson dan korban Rosalia). Tapi gak tau ntah apa yang terjadi sehingga bisa kejadian seperti ini. Kemarin kami terkejut kali dia yang disebut membunuh. Polisi semalam ramai ke rumah ini mencarinya. Rumahnya ini pun digeledahi,"kata M Br Ginting.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas