Mirisnya Nasib Tukang Becak Jaman Gini, Minim Penumpang dan Tidak Pernah Pulang
Chodirun memiliki prinsip bahwa selama ia bersyukur, pasti ada jalan yang bagus dan rezeki yang cukup yang diterimanya.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Reza Gustav
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Warga Semarang jaman dulu biasa mengandalkan becak untuk berpergian.
Namun kini jaman berubah, masyarakat memilih menggunakan jasa transportasi lainnya, seperti ojek online maupun motor pribadi.
Kondisi ini berimbas pada nasib tukang becak, salah satunya Chodirun (66), yang sering mangkal di Jalan Erlangga Tengah, Pleburan, Kota Semarang.
Ia sedang duduk lemas di trotoar jalan tersebut, Sabtu (2/6/2018) siang saat disambangi Tribun Jateng.
Rupanya, sudah dua pekan ini ia tak mendapat penumpang.
“Zaman sekarang sepi sekali penumpang, berminggu-minggu juga dapatnya cuma rata-rata,” ujarnya kepada Tribunjateng.com.
Menghadapi hal itu, ia mengaku hanya bersabar dan hal yang dapat ia lakukan adalah berjaga-jaga setiap saat.
Baca: Tukang Becak Tewas Tertabrak Kereta Api, Penumpangnya Selamat Setelah Loncat
Bahkan, ia pun membuat tempat tidurnya sendiri di trotoar itu berjaga-jaga barangkali ada penumpang saat malam atau dini hari.
Kardus-kardus dan kayu-kayu ia kumpulan untuk membuat tempat tinggalnya itu karena istrinya telah meninggal, pria itu memilih tinggal di sana.
“Namanya nasib orang, rezeki juga sudah diatur, yang penting saya berusaha dan bersyukur,” katanya.
Pria yang tercatat sebagai warga Sampangan, Kota Semarang itu mengaku juga ingin bertanggungjawab menghidupi cucunya.
“Saya ingin menghidupi cucu saya, kalau menarik becak sedang tidak dapat diandalkan, saya mengumpulkan sampah-sampah yang nantinya dapat didaur ulang dan dijual lagi,” tambahnya.
Ia memiliki prinsip bahwa selama ia bersyukur, pasti ada jalan yang bagus dan rezeki yang cukup yang diterimanya.
Selain itu, pria itu mengungkapkan juga kondisi badannya saat ini.
“Yang penting saya kan masih diberi kesehatan, kecukupan juga, bisa makan sendiri, syukur-suukur juga ingin memberi uang kepada cucu saya. Ini saya di umur segini masih bugar dan saya selalu bersyukur untuk itu,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Tukang Becak di Semarang, Sepi Penumpang dan Tidak Pernah Pulang, http://jateng.tribunnews.com/2018/06/02/kisah-tukang-becak-di-semarang-sepi-penumpang-dan-tidak-pernah-pulang.
Penulis: Reza Gustav Pradana
Editor: muslimah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.