Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Tewas Dibunuh Henderson, Rosalia Berencana Menikah Dengan Kemenakan Sang Pendeta

Keluarga tak habis pikir mengapa Pendeta Henderson begitu tega membunuh anak angkatnya sendiri, Rosalia Cici Maretini Siahaan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sebelum Tewas Dibunuh Henderson, Rosalia Berencana Menikah Dengan Kemenakan Sang Pendeta
Kolase Tribun Video
7 Fakta Tentang Pendeta Henderson, Sudah Punya Istri dan 2 Anak, Pacari dan Bunuh Anak Angkatnya 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Keluarga tak habis pikir mengapa Pendeta Henderson begitu tega membunuh anak angkatnya sendiri, Rosalia Cici Maretini Siahaan.

Lia dibunuh di kamar mandi Gereja Sidang Rohkudus Indonesia (GSRI) Limau Manis, Deliserdang, Kamis (31/5/2018).

Sebelum dibunuh, diduga Lia diperkosa oleh Pendeta Henderson.

Selain itu, diketahui kalau mereka diduga menjalin hubungan terlarang.

Bahkan kini kembali beredar kabar kalau korban tengah hamil 3 bulan saat tewas dibunuh.

Ternyata, Rosalia juga telah memiliki kekasih dan berencana menikah tahun ini.

Berikut 5 fakta terbaru soal kematian Rosalia ditangan Pendeta Henderson, dirangkum dari Tribun Medan.

Berita Rekomendasi

1. Dikabarkan Hamil

Dikutip dari Tribun Medan, saat diperiksa, Pendeta Henderson mengatakan kalau Lia dalam kondisi hamil.

Namun demikian, Kapolres Deliserdang, AKBP Eddy Suryantha Tarigan, Sabtu (2/6/2018), belum mau memastikannya karena belum ada hasil autopsi terhadap korban.

"Kalau hamil, harus ada otopsi dari dokter. Siapa yang bilang gitu? Nanti kalau sudah diotopsi, kami akan beritahu. Tapi, untuk saat ini, belum," ucapnya kepada Tribun Medan.

Ia juga menambahkan bahwa, beredarnya kabar yang menyatakan bahwa korban sedang hamil harus menunggu lebih dulu hasil keterangan dari dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.

Ibu kandung korban, Renta Daulina Nasution ikut menyangkal bahwa anaknya meninggal dalam keadaan sedang hamil 3 bulan.

2. Ingin Menikah Bulan Depan

Bahkan, ia mengatakan Lia sebenarnya sudah mempersiapkan pernikahannya.

Lia diketahui menjalin hubungan asmara dengan seorang pria bernama Rudi, yang tak lain merupakan keponakan Henderson.

"Renta itu punya pacar namaya Rudi, yang juga keponakan tersangka Anderson. Rudi kerja di Kalimantan, dia kuliah sambil kerja di Grapari," kata Renta di kediamannya di Jalan Selamat Gang Jadi, Medan, Sabtu (2/6/2018).

"Sempat tiga kali jumpa sama Rudi di Gereja. Tapi kulihat dia baik orangnya, santun dan tidak aneh-aneh," sebut Renta.

Pas kejadian kebetulan Rudi sedang balik dari Kalimantan dan berada di rumah orangtuanya di daerah Sibiru-biru.

"Paling terkenang diingatanku waktu, Lia ngomong sekitar bulan Mei 2017 lalu. Dia cerita mau nikah antara bulan 5 hingga bulan 7. Cuma Rudi belum ada ngomong ke rumah karena masih rencana. Tapi ditunggu-tunggu kabar berita Rudi mau ngelamar, tapi yang datang malah kabar buruk duka cita," ujar Renta sedih.

Renta menuturkan, Lia dan Rudi menjalani hubungan jarak jauh Medan-Kalimantan.

Hubungan mereka lebih banyak melalui via telepon.

Sudah ada sekitar 6 tahun mereka berpacaran.

4. Pendeta Cemburu

Berdasarkan Informasi diperoleh, menurut pengakuan Handerson Sembiring nekat membunuh karena terbakar api cemburu saat korban menjalin komunikasi dengan pacarnya.

Handerson tak mau jika korban jatuh ke pelukan pacar korban, sehingga dia nekad menghabisi nyawa korban.

Seperti yang diketahui antara pelaku dan korban telah menjalin hubungan asmara dengan korban Rosalia sejak empat tahun lalu.

5. Ketakutan

Saat menjalani pemeriksaan, Pendeta Henderson berubah menjadi seorang yang penakut.

Hal ini dikatakan oleh Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Ruzi Gusman.

"Takut dia. Kalau ditinggal sebentar aja sama penyidik kita langsung dia bilang,'Pak-pak tolong jangan pergi dulu'. 'Sini ajalah, tolonglah saya.' Kita juga gak tau kenapa begitu dia apakah karena trauma atau karena apa,"ujar Ruzi Jumat, (1/6/2018).

Ruzi menyebut pemeriksaan tersangka Henderson ini diperkirakan akan memakan waktu yang lama.

Menurutnya perkara seperti ini harus dilakukan pemeriksaan secara mendetil.

"Inikan kasus besar, kita mau cek kejiwaannya juga. Kalau punya gangguan jiwa tidak sepertinya. Tapi kita masih terus dalamilah keterangan yang dia berikan,"kata Ruzi. (Yudhi Maulana Aditama)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas