Kejanggalan Terduga Teroris, Tak Mau Dipasang Bendera Merah Putih
Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polda Lampung dan Polres Tanggamus kembali mengamankan terduga teroris di wilayah Lampung.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polda Lampung dan Polres Tanggamus kembali mengamankan terduga teroris di wilayah Lampung.
Ini merupakan kali kedua setelah pada 18 Mei lalu, Densus 88 juga mengamankan dua terduga teroris yakni Supriyanto (39) dan Budi Arman (40) di Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.
Sementara Minggu (3/6), tim menangkap tiga orang terduga teroris di Pekon Waringin Sari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Baca: Sebelum Tewas Dibunuh Henderson, Rosalia Berencana Menikah Dengan Kemenakan Sang Pendeta
Ketiga terduga teroris itu yakni Uj (43), sehari-hari berprofesi sebagai penjual obat tradisional, kemudian Im (42) yang berprofesi sebagai penjual kue aneka keripik khas Lampung.
Terakhir, In atau Hen (37), penjual motor bekas.
Penangkapan pertama kali dilakukan kepada Uj dan Im, baru selanjutnya terduga teroris In atau Hen. D
irintelkam Polda Lampung Kombes Amran Ampulembang membenarkan penangkapan ini.
"Benar, yang mengamankan dari Tim Densus 88 Anti Teror dan Polda Lampung," ungkapnya saat dihubungi Tribun Lampung, kemarin.
Menurut dia, saat ini para terduga teroris tersebut masih dimintai keterangan di Mako Brimob Lampung.
"Mungkin pemeriksaan awal, jadi masih disini, dan sampai kapan penyelidikannya tergantung materinya. Karena yang menangani Tim Densus 88 Anti teror," jelas Amran.
Saat disinggung apakah terduga teroris yang diamankan di Pringsewu masih jaringan Supriyanto yang sempat diamankan di Gedongtataan Kabupaten Pesawaran beberapa waktu lalu, Amran mengiyakan.
"Ya kira-kira seperti itu, masih proses pemeriksaan," ujarnya.
Namun Amran belum bisa menjelaskan secara rinci jumlah terduga teroris yang diamankan itu termasuk barang-barang yang diangkut.
"Saya belum tahu jelas dua atau tiga jumlah yang diamankan. Barang yang dibawa masih dalam proses, dan masih didalami," katanya.