Kejanggalan Terduga Teroris, Tak Mau Dipasang Bendera Merah Putih
Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polda Lampung dan Polres Tanggamus kembali mengamankan terduga teroris di wilayah Lampung.
Editor: Hendra Gunawan
Ketika itu, dia sedang menghadiri kegiatan di Balai Pekon Waringinsari Barat. Lantaran acara belum mulai, ia pun menunggu.
Sementara warung obat milik Uj berada di dekat Balai Pekon, ada di seberang jalan.
Ia menuturkan, pada saat itu ada warga yang ribut minta pertolongan karena penangkapan Uj oleh aparat dikira perkelahian.
Misno yang ditemui di kediaman kepala Pekon Waringinsari Barat mengaku sempat mendatangi lokasi keributan yang dimaksud.
Tapi begitu paham peristiwa tersebut adalah penangkapan oleh aparat dia lantas diam dan menyarankan warga untuk tidak membantu.
Dia yakin bila yang menangkap Uj adalah aparat terlatih karena melihat dari cara melakukan penangkapannya.
Dikenal Tertutup
Dua terduga teroris yakni Uj dan Im yang tertangkap di wilayah Pekon Waringin Sari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu dikenal tertutup dan kurang bersosialisasi di lingkungan sekitarnya.
Hal ini diungkapkan Kepala Pekon Waringinsari Barat Woto Siswoyo. Menurutnya, Uj dan Im tidak pernah aktif di kegiatan pekon, bahkan menghadiri kegiatan saudaranya sendiri seperti kendurian atau hajatan pun tak datang.
"Pada pengajian umum tidak pernah kelihatan juga," tutur Woto, Minggu (3/6). Uj dan Im sendiri sudah lama tinggal di Pekon Waringin Sari Barat.
Im berasal dari Pati, Jawa Tengah sedangkan Uj dari Brebes Jawa Tengah.
Keduanya menikah dengan warga Pekon Waringin Sari Barat dan menetap sudah puluhan tahun di sana. Diteruskan dia, Uj dan Im memang sangat berbeda dari warga lainnya.
Salah satunya terlihat dari sikap mereka yang tidak pernah mau memasang bendera merah putih pada saat peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Woto mengaku pernah membelikan bendera merah putih dan memasangkan bendera itu di depan rumah Im.
Namun, dia justru diminta untuk menurunkan bendera tersebut.