Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Cinta Rosalia Dengan Pendeta Henderson dan Keponakannya Hingga Terjadi Pembunuhan

Apakah Lia diperkosa? Kecurigaan ini muncul karena temuan cairan sperma yang ada di tubuh korban.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Cinta Rosalia Dengan Pendeta Henderson dan Keponakannya Hingga Terjadi Pembunuhan
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
Kakak ipar Henderson Sembiring, M Br Ginting duduk dekat ibunya yang sudah berusia 104 tahun Jum,at, (1/6/2018) 

TRIBUNNEWS.COM -- Keluarga tak habis pikir mengapa pendeta Henderson Sembiring begitu tega membunuh anak angkatnya sendiri, Rosalia Cici Maretini Siahaan.

Lia, sapaan Rosalia Siahaan, dibunuh di kamar mandi Gereja Sidang Rohkudus Indonesia (GSRI) Limau Manis, Deliserdang, Kamis (31/5/2018).

Apakah Lia diperkosa? Kecurigaan ini muncul karena temuan cairan sperma yang ada di tubuh korban.

Selain itu, keduanya diduga menjalin hubungan terlarang.

Bahkan kini kembali beredar kabar kalau korban tengah hamil 3 bulan saat tewas dibunuh.

Namun, Rosalia juga telah memiliki kekasih dan berencana menikah tahun ini.

Lantas bagaimana polisi menguak misteri yang tertinggal di kasus pembunuhan sadis ini? Untuk menguak hal tersebut, polisi bakal mengautopsi tubuh korban.

Berita Rekomendasi

DNA Bisa Didapat dari sperma dan Air Liur

DNA atau yg biasa disebut Asam deoksiribonukleat, yang merupakan singkatan Dari deoxyribonucleic acid, merupakan sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organism dan mahluk hidup

Menurut wikipedia DNA berfungsi utama menyimpan informasi biologis setiap makhluk hidup. Rantai punggung DNA resisten terhadap pembelahan kimia, dan kedua-dua unting dalam struktur unting ganda DNA menyimpan informasi biologis yang sama.

Semua informasi biologis manusia akan direplikasi ketika dua unting DNA dipisahkan. Sebagian besar DNA (lebih dari 98% pada manusia) bersifat non-kode, dan akibatnya semua mahluk hidup didunia ini dipastikan tidak ada yang memiliki DNA yang sama karena setiap manusia pasti memiliki DNA yang berbeda.

Dan hal ini tentunya bisa dijadikan alat bukti forensic ilmiah untuk menjadi trigger dalam mengungkap suatu kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dimana TKP-nya sangat minim alat bukti seperti saksi yang menyaksikan dan lain-lain.

Di sinilah peranan ilmu pengetahuan yang bisa digunakan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus tanpa melakukan penyiksaan dan kekerasan fisik kepada tersangka untuk mendapatkan keterangan dalam bentuk pengakuan dari seorang tersangka.

Pemberkasan kasus juga dibutuhkan untuk materi dakwaan hingga ke persidangan.

Sekedar info tambahan DNA bisa selain bisa didapatkan dari sperma, juga bisa dari rambut, air liur maupun gigi dari korban atau pelaku bahkan pakaian.

Kasus Tata Chubby

Mungkin ada masih mengingat kasus tata chubby wanita cantik yang ditemukan tewas tanpa busana di dalam kamar kosnya.

Akhirnya kasus ini berhasil terungkap setelah aparat penyidik kepolisan memeriksa DNA sperma pelaku yang ditemukan dalam kondom. Pelaku ditangkap dan kasus terungkap.

Hampir sama dengan pembuhan bocah 9 tahun di Jakarta barat kasunya muai menemukan titik terang meskipun alat bukti minim di TKP seperti halnya kasus Tata Chubby.

Namun aparat kepolisian dengan menggunakan pendekatan kedeokteran forensic akhirnya mengambil sampel sperma di TKP dan mencocokan dengan DNA para saksi yang dicurigai dan hasilnya salah satu saksi memiliki kesamaan sperma dengan DNA tersebut.

Berikut 5 fakta terbaru soal kematian Rosalia di tangan Pendeta Henderson:

1. Kabar Hamil dan Penjelasan Kapolres

Saat diperiksa, pendeta Henderson mengatakan kalau Lia dalam kondisi hamil.

Namun demikian, Kapolres Deliserdang, AKBP Eddy Suryantha Tarigan, Sabtu (2/6/2018), belum mau memastikannya karena belum ada hasil autopsi terhadap korban.

"Kalau hamil, harus ada otopsi dari dokter. Siapa yang bilang gitu? Nanti kalau sudah diautopsi, kami akan beritahu. Tapi, untuk saat ini, belum," ucapnya kepada Tribun Medan.

Ia juga menambahkan bahwa, beredarnya kabar yang menyatakan bahwa korban sedang hamil harus menunggu lebih dulu hasil keterangan dari dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.

Ibu kandung korban, Renta Daulina Nasution ikut menyangkal bahwa anaknya meninggal dalam keadaan sedang hamil 3 bulan.

2. Ingin Menikah Bulan Depan

Bahkan, ia mengatakan Lia sebenarnya sudah mempersiapkan pernikahannya.

Lia diketahui menjalin hubungan asmara dengan seorang pria bernama Rudi, yang tak lain merupakan keponakan Henderson.

"Lia itu punya pacar namaya Rudi, yang juga keponakan tersangka Anderson. Rudi kerja di Kalimantan, dia kuliah sambil kerja di Grapari," kata Renta di kediamannya di Jalan Selamat Gang Jadi, Medan, Sabtu (2/6/2018).

"Sempat tiga kali jumpa sama Rudi di Gereja. Tapi kulihat dia baik orangnya, santun dan tidak aneh-aneh," sebut Renta.

Pas kejadian kebetulan Rudi sedang balik dari Kalimantan dan berada di rumah orangtuanya di daerah Sibiru-biru.

"Paling terkenang diingatanku waktu, Lia ngomong sekitar bulan Mei 2017 lalu. Dia cerita mau nikah antara bulan 5 hingga bulan 7. Cuma Rudi belum ada ngomong ke rumah karena masih rencana. Tapi ditunggu-tunggu kabar berita Rudi mau ngelamar, tapi yang datang malah kabar buruk duka cita," ujar Renta sedih.

3. LDR-an dengan Pacar

Renta menuturkan, Lia dan Rudi menjalani hubungan jarak jauh Medan-Kalimantan.

Hubungan mereka lebih banyak melalui via telepon.

Sudah ada sekitar 6 tahun mereka berpacaran.

4. Hubungan Asmara 4 Tahun

Berdasarkan Informasi diperoleh, menurut pengakuan Handerson Sembiring nekat membunuh karena terbakar api cemburu saat korban menjalin komunikasi dengan pacarnya.

Anderson tak mau jika korban jatuh ke pelukan pacar korban, sehingga dia nekad menghabisi nyawa korban.

Seperti yang diketahui antara pelaku dan korban telah menjalin hubungan asmara dengan korban Rosalia sejak empat tahun lalu.

5. Anderson Minta Tolong

Saat menjalani pemeriksaan, Pendeta Anderson berubah menjadi seorang yang penakut.

Hal ini dikatakan oleh Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Ruzi Gusman.

"Takut dia. Kalau ditinggal sebentar aja sama penyidik kita langsung dia bilang,'Pak-pak tolong jangan pergi dulu'. 'Sini ajalah, tolonglah saya.' Kita juga gak tau kenapa begitu dia apakah karena trauma atau karena apa,"ujar Ruzi Jumat, (1/6/2018).

Ruzi menyebut pemeriksaan tersangka Henderson ini diperkirakan akan memakan waktu yang lama.

Menurutnya perkara seperti ini harus dilakukan pemeriksaan secara mendetil.

"Inikan kasus besar, kita mau cek kejiwaannya juga. Kalau punya gangguan jiwa tidak sepertinya. Tapi kita masih terus dalamilah keterangan yang dia berikan,"kata Ruzi.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas