Begini Kronologis Tawuran yang Berbuntut Tertembaknya Pelajar
Tembakan dilepaskan petugas untuk membubarkan tawuran antara dua kelompok warga di ruas jalan kelurahan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Eginius Mo'a
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Tawuran antarwarga terjadi di Kota Maumere, Kabupaten Sikka tepatnya di Jalan Teka Iku, kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur pada Senin (11/6/2018) dini hari.
Tawuran ini berawal dari keributan di sebuah pesta di tempat itu.
Tidak hanya di lokasi pesta, keributan terjadi hingga ke jalan raya.
Belum diketahui penyebab tawuran itu, namun keributan tersebut baru reda setelah ada anggota polisi yang melepaskan tembakan peringatan.
Kepala Kepolisian Resort Sikka, AKBP Rickson Situmorang, S.IK kepada POS-KUPANG.COM, Senin malam membenarkan dua anggota Polres Sikka, berada di lokasi tawuran.
Petugas melepaskan tembakan ke membubarkan tawuran di Senin (11/6/2018) pukul 02.00 Wita, di Jalan Teka Iku, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Pulau Flores.
Ia mengatakan, saat itu Brigadir SS mengendarai sepeda motor berada di Geliting melakukan penyelidikan.
Sehabis menjalankan tugasnya di wilayah itu, SS kembali ke Maumere.
Sampai di pertigaan jalan menuju Bandara Frans Seda Maumere, SS berpapasan dengan anggota Brimob Kewapante Brigpol NN.
Keduanya pulang bersama-sama karena rumah mereka satu arah di kompleks Perumahan Iligetang.
Sekitar pukul 03.30 Wita, kata Rickson, SS dan NN, melewati Jalan Teka Iku tembus arah kompleks Centrum.
Setibanya di Jalan Teka Iku, keduanya melihat ada tawuran antar warga di tempat pesta sampai ke jalan raya.
Brigadir SS dan NN sempat turun dari sepeda motor mencari tahu keributan itu.
Mereka tidak bisa mendekat, karena warga saling serang menggunakan batu dan kayu sampai ada korban yang kena lemparan batu.
Situasi yang tidak terkendali, Brigadir SS melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara membubarkan tawuran.
Mendengar suara tembakan, massa berteriak "ada polisi....ada polisi!" dan membubarkan diri.
Anggota polisi meminta korban yang kena lemparan batu lapor ke Polres Sikka.
Kedua anggota polisi kembali ke rumahnya setelah situasi di tempat kejadian telah reda.
Tak dinyana, tembakan peringatan polisi itu justru menyasar seorang siswa kelas I yang baru keluar dari rumahnya untuk menyaksikan keributan tersebut.
Korban bernama DJ (16) diduga terkena tembakan peluru anggota Polres Sikka, Senin (11/6/2018) pukul 03.00 Wita.
Tembakan dilepaskan petugas untuk membubarkan tawuran antara dua kelompok warga di ruas jalan kelurahan.
Informasi dihimpun POS-KUPANG.COM, Senin malam menyebutkan korban saat itu keluar dari rumahnya hendak menyaksikan keributan.
Malang bagi siswa kelas I salah satu SMA di Kota Maumere. Peluru yang dilepaskan petugas mengenai panggul kirinya.
Sesaat telah kejadian itu, korban langsung dibawa ke RSUD dr.TC.Hillers Maumere mendapatkan perawatan.
Tim medis segera melakukan pemeriksaan dan operasi mengeluarkan peluru.
Polisi baru mengetahui ada korban jiwa sekitar enam jam setelah dilepaskan tiga kali tembakan peringatan membubarkan tawuran antar warga itu.
"Brigadir SS mengetahui kabar itu dari teman-teman, Senin (11/6/2018) pukul 09.00 Wita, menyatakan ada korban di rumah sakit yang kena peluru saat kejadian tawuran, Senin dini hari.
Korban bernama DJ (16)," kata Kapolres Sikka, AKBP Rickson Situmorang, S.IK,kepada POS-KUPANG.COM, Senin malam di Maumere.
Menurut Rickson, Wakapolres Sikka,Kompol Iwan Iswahyudi, segera membesuk korban dan berkoordinasi dengan RSU T.C dr. TC Hillers untuk segera melakukan perawatan korban.
"Prioritas kami melakukan upaya medis menyelamatkan nyawa korban dengan seluruh biaya pengobatan ditanggung pihak Polres Sikka," kata Rickson.
Keluarga korban, kata Rickson, menyerahkan permasalahan ini kepada hukum dan sudah membuat laporan polisi di SPKT Polres Sikka.
"Polres Sikka telah melakukan pemeriksaan terhadap Brigpol SS, saksi lainnya dan mengamankan senjata api yang dipegang Brigpol SS," kata Rickson.