Pemilik Perusahaan Otobus Lokal Mengeluh Omzetnya Turun 50 Persen Gara-gara Mudik Gratis
Jumlah penumpang yang diangkut oleh armadanya mengalami penurunan dratis dibandingkan dengan lebaran tahun sebelumnya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi berharap program mudik gratis yang digelar oleh pemerintah pusat menggandeng pengusaha bus lokal.
Dengan begitu, program tersebut bisa tetap menggerakkan perekonomian di daerah karena pengusaha bus lokal tetap dapat merasakan manfaat dari program mudik gratis.
"Sebagai contoh jika ada pemudik dari Jakarta sekitarnya yang menuju Gunungkidul, saya berharap dapat menggunakan bus dari daerah asal, sehingga perekonomian daerah dapat lebih meningkat," kata Immawan saat melakukan Ramp Chek bersama Dinas Perhubungan Gunungkidul dan kepolisian, di garasi Maju Lancar, Selasa (12/6/2018).
Sementara itu salah satu pemilik Perusahaan Otobus, Sutrisno mengaku kebijakan mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat cukup memberikan dampak.
Jumlah penumpang yang diangkut oleh armadanya mengalami penurunan dratis dibandingkan dengan lebaran tahun sebelumnya.
Baca: Bubarkan Tawuran Antarwarga, Peluru Polisi Malah Mengenai Pelajar SMA, Berikut Kronologisnya
"Omzet kami saat mudik lebaran turun hingga 50 persen, karena adanya program mudik gratis," tuturnya.
Selama ini, mantan Bupati Pacitan tersebut mengaku pihaknya tidak pernah diajak kerja sama oleh pemerintah pusat untuk menyelenggarakan mudik gratis.
"Untuk program mudik gratis kan tidak serta merta Kementerian Perhubungan mencari bus, tetapi pasti ada event organizernya dan kami tidak pernah digandeng untuk itu," katanya.
Baca: Hendika Tewas Dikubur Hidup-hidup oleh Temannya, Sepeda Motor dan Ponsel Dibawa Kabur
Ramp Check
Untuk memastiskan seluruh armada angkutan mudik lebaran dalam kondisi laik jalan, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Perhubungan dan Kepolisian melakukan ramp check.
Kegiatan ini menyasar armada yang digunakan sebagai angkutan mudik lebaran 2018.
Dalam pemeriksaan kelaikan bus di PO Maju Lancar, petugas menemukan ada satu bus yang tidak laik dan membutuhkan perbaikan.
"Tadi ada 6 bus yang di-ramp chek, satu tidak lolos karena butuh perbaikan di bagian lampu yang kurang terang," tutur Immawan. (tribunjogja)