Fakta-fakta Atlet Cantik Tewas Gagal Terbang di Gunung Banyak
Kasatreskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo mengatakan dugaan sementara peristiwa ini disebabkan karena faktor cuaca.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG -- Atlet cantik asal Jombang bernama Cherly Aurelya meninggal dunia saat latihan paralayang, Selasa (12/6/2018).
Perempuan berusia 18 tahun ini diketahui atlet paralayang.
Kejadian terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di Gunung Banyak, Kota Batu.
Berikut fakta-fakta tentang Cherly dan kejadian yang dialaminya:
1. Penjelasan polisi
Kasatreskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo mengatakan dugaan sementara peristiwa ini disebabkan karena faktor cuaca.
"Cherly ini datang ke sini untuk berlatih paralayang. Saat akan take off Cherly mengalami kesulitan mengembangkan sayap parasut.
Karena ada hembusan angin yang cukup kencang, menyebabkan payung parasutnya ini kolaps atau menutup. Itu yang menyebabkan Cherly terjatuh," kata Anton, saat dikonfirmasi, Selasa (12/6/2018).
Soal kelalaian prosedur atau disengaja, polisi masih memastikannya melalui olah TKP.
2. Cherly jatuh diketinggian sekitar 150 meter
AKP Anton Widodo menyatakan Cherly mengalami luka pada bagian dada sampai tulang belakang.
"Karena terjatuh dari ketinggian sekitar 150 meter," imbuh Anton.
Cherly terjatuh mendekati area landing Paralayang di Desa Songgokerto.
3. Terbang seorang diri dan punya lisensi
Cherly meninggal dunia saat terbang paralayang seorang diri.
Hal ini ditegaskan oleh master tandem paralayang Gunung Banyak, Taufiq, di RS Bhayangkara Hasta Brata (tempat jenazah Cherly dievakuasi), Kota Batu, Selasa (12/6/2018).
"Dia terbang sendiri dan bukan tandem. Dan juga sudah punya lisensi terbang PL 1 atau basic," ujar Taufiq.
Sebelumnya pada Senin (11/6/2018) Cherly juga latihan terbang sebanyak lima kali di lokasi yang sama.
4. Sosoknya semasa hidup
Di mata keluarganya, Cherly dikenal mempunyai kepribadian yang tangguh, baik dan supel.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini telah lama berkecimpung di dunia olahraga.
Kesya Andiany, kakak Cherly, mengatakan keluarganya sangat mendukung Cherly menjadi atlet paralayang.
Apalagi, Cherly sebagai atlet Jombang sempat menyambet juara III dalam kejuaaraan Paralayang Pemprov pada 2015.
"Kami justru sangat mendukung dia (Cherly) apalagi sudah berprestasi," ungkapnya.
Cherly merupakan atlet voli saat sekolah SMPN 1 Ploso.
Beranjak ke SMA Ploso, Cherly mulai menekuni olahraga paralayang hingga menjadi atlet paralayang Jombang.
Selain atlet muda berbakat, Cherly juga dikenal aktif di organisasi desa Karang Taruna Dusun Gedang Desa Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Dia tergabung ke dalam Karang Taruna menjadi bendahara mengelola keuangan.
5. Firasat warga
Warga setempat menceritakan sempat mempunyai firasat sebelum kejadian itu.
Cherly sempat mengajak tetangganya Hesti untuk ikut bergabung menjadi Karang Taruna.
Tingkah lakunya tidak biasa seperti itu.
Ia sedikit ngotot saat mengajak teman sebayanya itu.
Cherly sempat mengajak seseorang bernama Hesti, ikut Karang Taruna dan berkata jika setelah ini dia sudah tidak lagi disini.
Dia bahkan telah menyerahkan buku bendahara catatan pengolahan keuangan Karang Taruna yang dibawanya.
"Mene aku wis gak ndek umah mbak (Besok aku sudah tidak di rumah kak)," kata wanita berhijab tetangga Cherly yang menolak menyebutkan namanya itu.
6. Kesedihan teman Cherly
Ernita Aulia (18), teman Cherly, mengatakan sudah lama mengenal Cherly yang mempunyai karakter mudah bersosialisasi.
Cherly cenderung tidak memilih-milih teman dan mudah akrab dengan orang di sekitarnya.
"Cherly anak yang ceria, mudah berteman dengan siapa saja," ujarnya, Selasa (12/6/2018).
Cerly Dikenal Aktif Berorganisasi dan Atlet Berbakat
Kejadian yang menimpa Cherly hingga membuatnya meninggal secara mendadak itu membuat teman-temannya begitu kehilangan.
Padahal sebelumnya saat liburan kelulusan sekolah Cherly sempat berlibur bersama teman-temannya di Banyuwangi.
"Saya tahu dari berita dan status Whatsapp teman-teman kalau Cerly meninggal saat latihan paralayang," ungkapnya.
Jenazah Cherly diketahui akan dimakamkan hari ini, Rabu (13/6/2018), di kampung halamannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 6 Fakta Atlet Paralayang Meninggal saat Latihan Terbang, Sosok Semasa Hidup hingga Firasat Terakhir,